JAYADI/RADAR MANDALIKA TURUN: Bupati Loteng, HL Pathul Bahri saat turun ke RSUD Praya Loteng, kemarin.

PRAYA—Bupati Lombok Tengah (Loteng), HL Pathul Bahri melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, kemarin.

Kedatangan bupati sekitar pukul 07.00 pagi tersebut membuat membuat pejabat dan karyawan RSUD Praya menjadi kalang kabut. Pasalnya, bupati melihat banyak karyawan RUSD yang tidak disiplin.

Bupati Loteng, HL Pathul Bahri meminta pada semua karyawan untuk tetap disiplin dan meningkatkan kinerjanya demi pelayanan pada masyarakat.

“Kami berencana akan merombak total pejabat dan karyawan di rumah sakit ini.  Terutama untuk petugas yang lama,” jelasnya, kemarin.

Selain itu, ia menekankan pada karyawan untuk terus belajar pada petugas yang ahlinnya. Kemudian, petugas yang ahli juga harus mau mengajarkan.

Setelah memimpin apel, bupati kemudian berkeliling ke lingkungan RSUD. Hasilnya, bupati menemukan saluran air yang menggenang dan berbau busuk yang mengganggu kenyamanan pasien.

Melihat itu, bupati lantas memanggil pihak BPBD menyemprotkan got ataupun saluran agar air tidak lagi menggenang dan berbau busuk. Selanjutnya Pathul melihat lingkungan di depan ruang nipas dan melihat sejumlah Gazebo RSUD yang terbangkelai tak terurus di pojok timur rumah sakit.

“Saya juga telah memanggil PDAM untuk mengurus persoalan air di RUSD,” tuturnya.

Ditambahkan, sumberdaya petugas kesehatan itu harus disiapkan dengan baik. Sikap ramah senyum sapa kepada pasien dan pengunjung mutlak dilakukan.

“Kalau itu dilakukan saya rasa rumah sakit ini akan jadi cerita yang manis di tengah masyarakat, akan jadi rumah sakit is the best,” ungkapnya.

Oleh karena itu, bupati meminta kepada direktur RSUD Praya untuk tegas terhadap petugas kesehatan.

“Kalau tidak mau bersikap layaknya pegawai di perusahaan atau di BUMD yang ramah senyum sapa dan mengantarkan pasien ke tujuannya dengan baik dan sabar maka saya minta untuk diganti atau dipindahkan” tegas Bupati.

Sementara itu, Direktur RSUD Praya, dr Muzakir Langkir menyampaikan keluhannya soal air bersih. Kondisi air bersih rumah sakit cukup memprihatinkan. Dari enam sumur Bor yang dimiliki hanya dua yang berfungsi normal, satu sekarat dan tiga lagi mati total.

“Apa yang diharapkan oleh bupati akan dilaksanakan bahkan beberapa item arahan bupati sudah dilaksanakan termasuk juga merubah mindset berpikir petugas kesehatan,” tekannya. (jay)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 265

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *