FENDI/ RADAR MANDALIKA HEBAT: Warga saat menunggu pelayanan di kantor Desa Batujai, Selasa lalu.

PRAYA- Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat ditunjuk sebagai pilot projek (proyek percontohan) penanganan kasus stunting di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menanggapi hal ini, pihak desa terus melakukan pembenahan terhadap sarana kesehatan yang ada.  Seperti penyediaan air bersih dan rencana pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil.

“Kita akan berikan makanan tamahan di 20 posyandu yang ada nantinya,” ungkap Kades Batujai, Alwan Wijaya pada Radar Mandalika, Selasa lalu.

Sebagai ikhitar pemdes, pihaknya pada tahun 2021 akan membangun 2 titik sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih di dua dusun. Yakni, Dusun Luncing dan Dusun Petak. Ditambahakaannya, warga di dsusun tersebut belum disentuh PDAM, sehingga kebutuhan air bersihnya sangat mendesak untuk difasilitasi.

Untuk pembangunannya, pemdes menganggarkan sebesar 132 juta dengan kedalaman sumur bor masing- masing 75 meter.

“Penyediaan air bersih ini sebagai bagian untuk mensukseskan program stunting,” sebutnya.

Berdasarkan data yang dia terima dari puskesmas setempat, angka kasus stunting pada tahun 2020 mencapai 100 kasus. Hal ini butuh kerjasama dan keterlibatan semua unsur untuk sama- sama memerangi stunting, mulai dari diri dan keluarga, dengan harapan Desa Batujai dapat terbebas dari stunting dan penyakit lainnya.

Pada tahun 2019, pemdes juga sudah melaksanakan program jamban masyarakat, sehingga warga tidak membuang hajat disembarang tempat, seperti sungai, dan pekarangan rumah. (ndi)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 334

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *