KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID HEARING : Warga Desa Ranggagata saat hearing di kantor Inspektorat Lombok Tengah, Rabu pagi kemarin.

PRAYA – Sejumlah warga Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya mendatangi kantor Inspektorat Lombok Tengah, kemarin. Warga datang menanyakan perkembangan hasil audit investigasi dilakukan tim inspektorat atas laporan dimasukan warga ke Kejati NTB yang dilimpahkan ke Kejari Lombok Tengah.

Warga juga mendatangi inspektorat sebagai bentuk mengawal kasus yang dilaporkan beberapa waktu lalu. Namun yang memancing warga datang ke inspektorat karena saat tim turun pemeriksaan, tidak melibatkan warga sebagai pelapor.

“Mana tim inspektorat tahu apa item yang kami laporkan. Harusnya melibatkan kami, atau sekadar kami tunjukan,” tegas perwakilan warga Desa Ranggagata, Syakban.

Menurust warga, ada dugaan kejanggalan penanganan kasus ini, termasuk saat tim inspektorat turun pemeriksaan. Untuk itu, warga meminta ke depan tim inspektorat agar melibatkan warga sebagai pelapor.”Kami akan bongkar bantuan jamban, bantuan lebah, sumur bor dan mesin jahit,” katanya.

Katanya, harusnya pada saat penandatanganan  bantuan jamban bukan hanya tanda tangan penerimaan saja. Harusnya mengecek ke semua lokasi bantuan, bukan hanya duduk di kantor desa dan hanya sibuk mengisi pernyataan dari penerima manfaat. Harusnya turun dan cek lapangan.

“Harusnya ada tim ahli dalam investigasi suapaya jelas kekeliruannya,” sentilnya.

Sementara, inspektur pembantu Syuhada mengungkapkan pelaksanaan audit ini belum berakhir, dan belum bisa disimpulkan. Pihaknya masih mengecek bukti tertulis, dan pihaknya analisa dan yang tercantum dari surat hibah maka akan kita ambil dan merupakan proses. Kami masih belum berakhir, kami kaji dulu surat yang diajukan desa.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan  pihak DPMD, PU dan Perkim,” janjinya.

Semua itu, proses investigasi ini masih sedang dalam proses pengolahan dokumen dan informasi. Pihaknya saat ini belum bisa membeberkan memberika  informasi sementara kepada masyarakat mengingat belum lengkap dan masih proses.

” Kami sedang melengkapi dokumen. Kami mengecek pengumpulan data dan informasi dan pengecekan fisik untuk dianalisa, ” ungkapnya.

Terpisah, Kades Ranggagata M Haikal di Praya mengungkapkan, sebenarnya sudah punya data lengkap kaitan persoalan yang persangkakan.

Pihaknya mengklaim diamana masyarakat yang mempersoalkan merupakan wujud ketidak fahaman dengan siskodes. Pihaknya yang telah diperiksa inspektorat sudah menyatakan siap dan menyerahkan keseluruhanya data kepada inspektorat yang telah turun Senin kemarin.

“Kalau ada kesalahan menjadi bahan evaluasi kami. Dan pekerjaan yang diperangkakan sudah dikerjakan dan diduga fiktif semua tidak ada, “klitnya.

Persoalan tanah wakkaf tidak ada yang dibangun namun pemilik sudah menyerahkan ke desa untuk diserahkan dan diprogramkan hal positif dengan membangunkan posyandu dan PAUD terpadu.

“Oknum masyarakat yang mempersoalkan Pemdes hanya menduga tanpa emeiliki data dan disertai bukti kuat, ” tutupnya. (tim)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *