SIAP PANEN: Tanaman padi milik warga yang siap panen di Kecamatan Praya, Loteng. (KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID)

PRAYA – Produksi padi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) berkurang. Pasalnya, tahun ini lahan seluas 10 ribu hektare ditanami jagung.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Loteng, Taufikurrahman Pua Note mengungkapkan, dari luas lahan padi yang 51.000 hektare kini hanya 41.000 hektare. Mengingat 10.000 hektare-nya pada tahun ini ditanami jagung oleh para petani.

“Target kami tahun ini hasil panen sejumlah 215.000 ton Gabah Kering Panen (GKP). Sementara untuk berasnya dari GKP 215.000 ton ini dikalikan 60 persen (0,63), sehingga ditemukan hasil 135.450 ton beras untuk musim tanam pertama,” katanya.

Kondisi saat ini, ujarnya, banyak petani menggunakan sistem culik start dalam penanaman selanjutnya dikarenakan menggunakan alat combine modern untuk memanen padi yang lebih cepat dan pengolahan lahan lebih bagus.

Arman sapaan akrabnya menerangkan, cara penanaman padi yang demikian itu tidak ada pengaruhnya. Mengingat unsur P dan K masih di dalam tanah, apalagi menggunakan pengolahan lahan mesin besar dan pengerukan membolak balik tanah lebih dalam, itu lebih bagus.

“Bahkan tahun ini, Loteng ditargetkan menanam hingga empat kali,” katanya.

“Kemarin pada musim tanam pertama kita hadapi kemarau basah, kekhawatiran kita malah sekarang kita akan hadapi kemarau kering. Maka kita antisipasi areal kering dan sumber air yang tidak tetap seperti wilayah (Desa) Labulia dan (Desa) Batu Tulis menjadi atensi,” tambah Arman.

Untuk hasil panen kali ini, katanya, hampir sama dengan tahun lalu. Kalaupun produksinya berkurang atau menurun, karena banyak petani yang menanam jagung hingga di atas lahan 10.000 hektare dari luas tanam padi yakni 51.000 hektare.

Padahal jika dibandingkan tahun lalu, padi bisa ditanam di atas lahan hingga 51.000 hektare. Namun, kini tersisa lahan padi hanya 41.000 hektare. Itu dikarenakan lahan 10 ribu hektare ditanami jagung.

“Padi kali ini hasilnya menurun, dan jagung meningkat,” kata Arman.

Terkait harga pasi, dikatakan harga GKP masih di atas Rp 4.200 per kilogram, bahkan harganya bisa berubah hingga di angka Rp 4.600 per kilogram.(tim) 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 369

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *