LOBAR—Sebanyak 1.150 unit Rumah Tahan Gempa (RTG) di Lombok Barat (Lobar) masih terkendala pembangunannya. Dari total pembangunan RTG tahap pertama sebanyak 72 ribu unit. Hal itu diungkapkan Bupati Lombok Barat (Lobar), H Fauzan Khalid saat rapat pimpinan (Rapim) di aula kantor bupati Lobar, kemarin. Sehingga bupati meminta permasalahan segera ditindaklanjuti agar pembangunan RTG bisa terselesaikan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar H Baehaqi mengatakan, dari 1.150 unit RTG itu masih ditelusuri permasalahannya. Dengan melakukan kolaborasi serta elaborasi data antara fasilitator, bank dan BPBD. “Ada 1.150 data RTG ini masih terinterseksi (bermasalah), ada yang belum dibangun tapi ada dananya mengendap di bank. Data inilah yang perlu kita telusuri,” tegasnya selepas rapim.
Mempercepat penyelesaian data RTG ini, BPBD harus duduk bersama dengan Dinas Dukcapil karena ada NIK dobel. “Karena data RTG ini berpengaruh terhadap penyelesaian LPJ dana bantuan RTG dari pusat,” ungkapnya.
Sejauh ini capaian penyelesaian RTG sudah 74 persen. Sedangkan sisanya 26 persen belum tuntas, termasuk LPJ 1.150 unit RTG. Untuk itulah data ini perlu dipelajari dan lebih dipertajam.
Selain itu, pemkab juga berusaha memperoleh data LPJ yang hilang ketika pergantian fasilitator. Menurut Sekda, sebenarnya data itu tidak hilang. Namun terinterseksi atau satu orang masuk ke dua kelompok. Sehingga untuk menyelesaikan data interseksi itu harus berkoordinasi dengan pihak bank. Karena untuk menelusuri data ini, harus melalui data NIK.
Terpisah, Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Lobar, Joko Marhaendrianto membenarkan adanya data 1.150 unit RTG terbelit beberapa permasalahan. Mulai dari dana belum direalisasikan di bank karena masih ada warga belum mengambil buku tabungan. Kalau belum mengambil buku tabungan, otomatis dananya belum bisa didebet. “Akibatnya, RTG-nya belum bisa dibangun,” ungkapnya.
Kemudian permasalahan lainnya karena ada beberapa data dobel. Pihaknya sudah melakukan permohonan di bank untuk dibersihkan, namun belum ditindaklanjuti. Penyebab terakhir karena dibangun mandiri. (win)