LOBAR – Tokoh wayang kulit Sasak, Lalu Nasib menegaskan, statement ustadz Khalid Basalamah dalam potongan video yang beredar luas saat ini soal wayang ‘haram’. Dituding Lalu Nasib bahwa yang ustadz itu tidak tahu sejarah. Untuk itu, dia meminta ustadz Khalid Basalamah tidak nonton wayang.
“Sering saya dengar di youtube dan TV lagi ramai soal wayang ‘haram’ atau wayang mau dimusnahkan. Ini Islam yang aliran baru yang sulit dimengerti masyarakat Lombok,” ungkapnya dalam program wawancara eksklusif live di chenel youtube Radar Mandalika Official, Selasa kemarin.
Dalang senior ini menyebutkan, wayang Sasak ini selalu bertemu muslim dan kapir. Bahkan muncul pilihan saat bertemu orang kapir dengan pernyataan ‘mau pilih hidup atau mati’.
“Kalau mau hidup masuk Islam. Ini yang kita tidak kenal seperti apa sejarah,” tegasnya.
Dijelaskannya juga, wayang dalam agama islam artinya, wayang itu bayangan manusia hidup dengan Allah, sementara wayang hidup oleh dalang. Sehingga tidak ada yang tau siapa jodoh bahkan kapan kita mati. Hanya yang mengetahui Allah.
Ditegaskan Lalu Nasib kembali, yang menginginkan wayang dimusnahkan dan ‘haram’ ini sangat jauh dan sulit bisa dilakukan. Sebab, ini merupakan budaya orang Sasak. “Wayang juga berjasa mengislamkan orang yang non islam,” sebutnya.
Dibeberkannya, sejak lama keberadaan wayang kulit di NTB nyaris berada di semua kabupaten kota. Namun banyak terkendala SDM. Sehingga para dalang sulit mengetahui program pemerintah.
Kembali ke wayang ‘haram’, dia mencurigai ustadz yang sempat viral ini sengaja ingin menyembunyikan sejarah. Dan diakuinya, baru pertama kali dirinya mendengar sejak wayang kulit ada. “Ustadz ini harus belajar sejarah. Harus tau Indonesia juga pernah dijajah sama Belanda, dan ini sejarah apapun harus diakui,” jelasnya.(red)