PRAYA – Lampu penerangan jalan umum (PJU) di beberapa ruas jalan di wilayah Kelurahan Praya, Kecamatan Praya saat ini banyak yang tidak berfungsi atau mati. Lampu PJU yang mati diharapkan segera diperbaiki. Sebab kondisi jalan yang gelap sangat membahayakan pengendara. Selain itu juga rawan terjadi tindak kriminal.
“Satu tahun terakhir sudah empat kali kejadian penjambretan di jalan ini, terbaru sekitar lima bulan lalu. Hal ini dikarenakan gelap, dan track lurus,” ungkap Kepala Lingkungan Balungadang Kelurahan Praya, Bajang Tony pada media ini.
Persoalannya tidak hanya lampu PJU mati, juga lampu yang cahayanya sudah meredup. Sehingga perlu perbaikan segera dari Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah. Karena warga sekitar utamanya merasakan dampak dari persoalan tersebut.
Oleh sebab itu, kepala lingkungan Balungadang terus bergerak mengkritik pemerintah daerah yang belum juga memperbaiki lampu PJU yang tidak berfungsi dan atau mati di wilayahnya. Pantau di lapangan, di tiap tiang PJU yang mati dipasangi spanduk kritikan sekaligus sindiran.
Spanduk tersebut bertuliskan lengkap: “Tiang PJU Ini Lebih Baik Dilelang Dinas Perhubungan Lombok Tengah Karena Tidak Berfungsi, TTD Kepala Lingkungan Balungadang”.
Bajang Tony mengungkapkan, ia sendiri sudah melaporkan persoalan lampu PJU mati sejak Januari 2023, bahkan jauh sebelumnya. Baik laporan secara lisan kepada pihak Dinas Perhubungan Loteng, dengan langsung mendatangi kantor dinas tersebut. Tapi sayangnya, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari dinas terkait.
Dikatakan, PJU yang tidak berfungsi berjumlah empat tiang yang ada di Lingkungan Balungadang. Hingga ke Lingkungan Bilepait, Kelurahan Tiwu Galih yang berjumlah tiga tiang PJU mati.
“Saya sebagai Kaling juga terus didesak masyarakat soal PJU yang mati ini, juga menjadi momok dan tanggung jawab moril di masyarakat yang mengeluhkan gelap gulita ini,” katanya.
“Kita sudah buat spanduk kecil tiap tiang PJU. Kalaupun tidak digubris juga maka kami akan pasang spanduk lebih besar dan lebih banyak lagi di sepanjang jalan ini,” tambahnya.
Sementara, Kasi Sarpras Dinas Perhubungan Loteng, Husnul Hatim mengakui, jika beberapa waktu lalu Kepala Lingkungan Balungadang sempat datang ke kantor dinas guna menyampaikan persoalan lampu PJU yang mati. Dan persoalan tersebut sudah masuk dalam agenda perbaikan, di mana sejalur dengan ruas jalan Toyang-Bilepait.
“Tapi kendala kami yakni kendaraan hidrolik penunjang pekerjaan perbaikan rusak. Soal bahan dan tenaga kami punya, hanya kendala hidrolik ini saja (jadi kendala) Kita tidak bisa menggunakan tangga seperti PLN karena tiang PJU ada ornamen ke tengah. Makanya kita butuh peralatan seperti hidrolik,” jelasnya.
Adapun hidrolik di Dishub, katanya, sudah beberapa kali mengalami kerusakan. Apabila hidrolik tersebut digunakan lagi nantinya dikhawatirkan akan membahayakan bagi tenaga teknisi. Terlebih belum ada asuransi keselamatan jiwa bagi teknisi.
Diungkapkan, lampu PJU mati bukan hanya di ruas jalan Kota Praya. Namun juga di ruas jalan Balungadang serta di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Janapria, Mantang dan Batukliang Utara.
“Solusi kita kembali ke Pemda. Sebelumnya kita kerjasama dengan Dinas Perkim, namun mobilitasnya terbatas karena kondisi kendaraan yang sama. Hanya dalam seminggu dua kali keluar cuma 2 jam. Karena ini sudah ada tanda kerusakan,” terangnya.
Atas persoalan tersebut, pihaknya pun sudah beberapa kali mengajukan pergantian kendaraan tersebut, namun belum bisa terealisasi. Adapun biaya perawatan yang dianggarkan hanya cukup untuk membeli ban dan oli. Pengajuan penggantian kendaraan bahkan sudah lama diusulkan ke Kementerian Perhubungan, Pemda. Namun belum ada titik terang hingga saat ini.
“Kendaraan ini sudah berumur sekitar 25 an tahun, dimana sejak era Bupati Lalu Wiratmaja,” tutupnya. (tim)