IST/RADARMANDALIKA.ID WAJIB: Seorang petugas kesehatan saat memberikan imunisasi kepada seorang bayi, belum lama ini.

PRAYA – Seorang warga dari Kelurahan Gerunung, Kecamatan Praya Muhammad mengungkapkan rasa kecewa dengan pelayanan Pustu di kelurahan setempat. Dimana dikeluhkan bahwa petugas tidak mau menyuntik imunisasi bayi untuk tahap 2, mengingat dengan dalih akan tercecer obat dan menjadi mubazir jika hanya 1 atau 2 anak atau bayi saja. Untuk itu, harus minimal 8 hingga 10 bayi baru dapat dilakukan penyuntikan imunisasi. Bahkan pada saat itu, pihaknya sampai di Pustu malah diarahkan ke Puskesmas Praya.

 

“Imunisasi bayi 1 bulan dasar kedua ini saya di Pustu diminta mencari balita bersama 9-10 orang baru bisa dilaksanakan. Kan aneh ini,” keluhnya kepada radarmandalika.id.

 

Di tengah dikeluhkan pelayanan itu, pihaknya tidak mau mengambil resiko akhirnya melakukan imunisasi ke klinik swasta dan ia tercengan karena di tempat itu bisa dilakukan meskipun hanya satu bayi.

 

“Klinik swasta bisa dilaksanakan walau hanya 1 anak. Kemudian konsultasi kami dengan dokter spesialis anak di klinik swasta tersebut menyatakan bahwa imunisasi balita ini tidak boleh lewat. Karena akan berpengaruh ke kebalan tubuh anak,” sebutnya.

 

” Masak swasta lebih sigap daripada pemerintah,” sambungnya.

 

Sementara itu, Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (Kabid P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Putrawangsa mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya harus melaksanakan kegaitan pendampingan percepatan imunisasi nasional yang sempat terhambat dikarenakan pandemi covid-19. Adapun posyandu yang sempat ditutup dan banyaknya imunisasi yang tertunda mengingat kebanyakan masyarakat tidak ada yang berani keluar pada saat itu.

 

Sementara adanya keluhan masyarakat Gerunung ini, Putrawangsa menegaskan tidak ada penolakan seperti yang diterima media.

” Tidak ada penolakan dari pihak kami, saya yakin itu, itu hanya persoalan teknis saja,” jawabnya.

 

Dijelaskan dalam pelaksanaan vaksinasi juga terdapat dalam satu plakon (botol, red) vaksin dasar (imunisasi, red) untuk dipergunakan kepada lima orang bayi. Maka, sangat disayangkan apabila hanya dipergunakan untuk satu orang bayi saja.

 

” Ini ibarat vaksinasi Covid-19 yang satu vial untuk beberapa orang dan jangan sampai ada sisa,” katanya tegas.(tim)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 414

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *