PRAYA – Tim penilai lomba posyandu tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) turun ke Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Rabu kemarin. Desa Sintung merupakan desa yang mewakili Lombok Tengah dalam lomba ini.
Kades Sintung, Herman mengatakan dimana di wilayahnya terdapat 11 dusun yang keseluruhannya memiliki kader posyandu sejumlah 66 orang.
“Dalam 3 tahun ini, kami sudah lakukan beberapa hal yakni, Posyandu ibu hamil, balita, usia produktif dan lansia,” katanya di hadapan tim penilai.
“Kami memiliki sistem informasi terpusat dengan SMS getaway sebagai sarana informasi publik secara massal mengirimkan SMS, kemudian dalam administrasi surat menyurat dengan menggunakan aplikasi dalam pelayanan di masyarakat sehingga dapat melakukan percetakan surat melalui rumahnya masing-masing,” sambungnya.
Sementara itu, Asisten I Setda Loteng, Lalu Wiraningsun mengungkapkan rasa syukur atas semua ini. Dia berharap semoga posyandu dapat menyehatkan masyarakat, mengingat pelayanan kesehatan di tingkat paling bawah merupakan garis terbawah dalam pelayanan kesehatan sebagai pemeran utama yakni, kader Posyandu dan ibu-ibu PKK dalam mengembangkan dan mengelola Posyandu sangat penting sehingga keberadaan Posyandu dengan cepat berkembang di seluruh desa-desa.
“Yang menjadikan pertanian sebagai primadona tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak secara umum jumlah Posyandu di Lombok Tengah berjumlah 1.702, dengan jumlah kadar sebanyak 8.510 orang sedangkan untuk keluarga sebanyak 1.417, maka penting memang peran dan dukungan pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas dan kelompok kerja operasional (Pokjanal),” jelasnya.
“Desa Sintung merupakan salah satu desa di Lombok Tengah yang kaya akan potensi wisata alam yang sangat indah,”sambung dia.
Selain itu, Desa Sintung juga memiliki ikon kebanggaan yakni Sintung Park, dan Desa Sintung dijadikan Desa Digital pada SMS gatway dan pengajuan surat mandiri. Hal ini dilaksanakan dalam efektivitas dan pembangunan kesenjangan masyarakat dalam memperkuat NKRI.
Asisten berharap ini menjadi contoh dan menjadi penyemangat semua posyandu di NTB dan sebagai langakah dalam menjamin kesehatan di Posyandu. Adapun juga berharap tidak ada Posyandu yang bisa mundur sendiri ataupun infection ini sangat mulia begitu luar biasanya seorang kader dalam menyumbangkan tenaga pikiran dan waktunya demi mengupayakan perbaikan gizi keluarga, imunisasi, kesehatan ibu dan anak keluarga berencana. Termasuk promosi perilaku hidup bersih serta pelayanan lainnya yang tersedia peran tersebut sangat dibutuhkan oleh generasi kita akan menjadi generasi yang bermutu dan unggul.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Penilaian Yus haridian mengaku sangat bangga. Katanya, tahun terakhir IDM 2002 1.2020 itu di atas itu termasuk desa maju ini luar biasa kebahagiaannya rupanya tersebar merata baik.
“Bapak Ibu sekalian yang kami hormati, pas hari Sabtu sudah menyampaikan secara singkat seperti apa sesungguhnya makna dari provinsi Nusa Tenggara Barat di Posyandu,” katanya.
“Tadi pagi kan sudah menyampaikan peran kader, dan ini contoh ke Posyandu lainnya,” sambung dia.(tim/*)