Cegah di Hilir, Susun Skema Kebijakan Jelang New Normal

Kasus wabah covid-19 masih menjadi konsentrasi semua pihak, dan terus melakukan perlawanan. Disamping mencegah lewat hilir, pemerintah juga membuat skema kebijakan menyongsong new normal.

MUHAMAD RIFA’I – LOTIM

WABAH Corona Virus Diseases (Covid-19) Lombok Timur (Lotim), masih menjadi fokus tidak saja pemerintah daerah (Pemda) Lotim, melalui tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga Tim Gerak Cepat (TGC) tingkat Kecamatan. Tetapi juga menjadi fokus pemerintah provinsi hingga nasional. Bahkan beberapa negara lainnya, masih fokus bergelut melawan wabah agar cepat keluar dari serangan wabah tersebut.

Lotim sendiri, telah melakukan berbagai upaya dengan kebijakan strategis untuk memerangi wabah virus korona ini. Disamping terus melakukan penghambatan melalui sektor hilir, namun sisi lain pemerintah daerah harus memikirkan bagaimana mempersiapkan diri atau menyongsong new normal. Kendati semua Kabupaten Kota di NTB, belum ada daerah yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjadi daerah pelaksana new normal.

Keseriusan Pemda Lotim dalam mempersiapkan diri menyongsong new normal, dibuktikan dengan beberapa kebijakan kepala daerah. Yakni, menjadikan 10 pasar tipe A sebagai contoh pasar yang menerapkan new normal, di tahun ajaran baru setidaknya 152 Pondok Pesantren (Ponpes) diluar sekolah negeri, akan dibuka kembali melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka, dan beberapa kebijakan lainnya. Tentunya, kebijakan itu ditekankan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Khususnya di sekolah negeri, para kepala sekolah saat mengaktifkan kembali KBM nanti, diharuskan menyiapkan berbagai sarana dan prasarana pendukung seperti hand sanitizer, alat pengukur suhu badan, sampai penyiapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi siswa berupa masker. Pengadaannya sendiri, ditanggulangi melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Ditengah usaha Pemda Lotim menyongsong new normal ini, justru jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19, terus bertambah di Lotim. Meski pun beberapa waktu lalu angka kesembuhan terhadap pasien terkonfirmasi positif sangat bagus. Namun demikian, tidak dinafikan terus bertambah pasien positif.

Dari peta data yang dirilis tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, pasien positif kemarin bertambah tiga orang. Sehingga total keseluruhannya baik yang dinyatakan sembuh mau pun masih perawatan dan sudah meninggal dunia, sebanyak 108 orang. Dari jumlah itu, 85 orang dinyatakan sembuh dan 21 orang masih dalam perawatan medis. Sementara kasus meninggal dunia, tetap dua kasus.

Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), hingga kemarin berjumlah 499 orang, dimana terjadi penambahan sebanyak 11 orang dari angka sebelumnya yakni 488 orang. Dari PDP itu, yang selesai pengawasan sebanyak 378 orang. Sisanya 121 orang masih dalam pengawasan.

“Karena kasus positif terus bertambah, kami tetap mengimbau masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, cuci tangan dan lainnya. Tanpa kesadaran bersama, akan sulit melawan wabah virus korona ini,” imbau HM Pathurrohman, juru bicara tim gugus tugas covid-19 Lotim. (*)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *