ARIF/RADARMANDALIKA.ID DEMO: Massa aksi saat melakukan bakar kardus saat aksi, Kamis kemarin.

MATARAM-Aliansi Rakyat NTB Menggugat menolak rencana ramah investasi yang akan diberlakukan pemerintah pusat. Massa aksi menolak itu diberlakukan di NTB.

Menurut massa aksi, hadirnya UU Omnibus Law, yang dirasa tidak pro rakyat.  Hal ini mendorong puluhan massa aksi aliansi yang tergabung dalam LMND, SMI, BMI dan beberapa OKP ini melakukan aksi demo di Bundaran BI di Jalan Langko Matara, dan berlanjut ke gedung DPRD NTB, Kamis kemarin (27/2).

Korlap aksi, Aitan Kurniawati mengatakan, bahwa wacana Omnibus Law tentang cipta lapangan kerja dan UMKM, dianggap kontroversial bagi kepentingan rakya, yang secara gagasan hadirnya RUU Omnibus Law soal cipta kerja tidak beda jauh isinya menyangkut tentang iklim investasi.

“Iklim ini ada beberapa hal yang menyangkut kepentingan normative,” katanya.

Aliansi menggugat dengan tegas menolak adanya ramah terhadap investasi karena dengan ramah terhadap investasi, maka banyak warga Negara Indonesia yang menjadi tumabal dari investasi luar negeri. Penanaman modal asing atau (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakusisi perusahaan.

Aitan menjelaskan, bahwa penanaman modal di Indonesia di atur dalam UU nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal, dengan penanaman modal asing ini maka investasi luar negeri akan sangat mudah berinvestasi di Indonesia, apalagi diperkuat dengan hadirnya rancangan UU Omnibus Law yang semakin mempermudah investasi luar negeri yang dalam isinya mempermudah izin mendirikan bangunan di setiap wilayah.

 “Yang menjadi sasaran empuk investasi, di mana tertuang dalam pasal 5 ayat 1 perda 7 tahun 2009 yang dimana IMB akan melegakan suatu bangnunan yang direncanakan sesuai dengan tata ruang telah di tentukan,” jelas dia.

Sementara dari pihak DPRD NTB hanya ditemui bagian Humas dewan Lalu Juan Hilary. Dia mengatakan akan menyampaikan tuntutan massa aksi ke anggota dewan, namun untuk saat ini belum bisa mengingat anggota dewan sedang tidak di tempat karena masih mengikuti kegitan bimtek.

Dari situ, massa yang kesal kemudian membakar sisa dus air mineral dan beberapa perangkat aksi dan membubarkan diri.(rif)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 296

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *