PRAYA – Sejumlah tokoh agama di Kabupaten Lombok Tengah mempersoalkan pemasangan patung ukuran raksasa Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengendarai motor. Mereka juga menolak patung orang nomor satu di Negeri ini dipasang di depan pintu utama Sirkuit Mandalika.
Salah satu tokoh agama, TGH. Hasan Basri yang juga Ketua Forum Komunikasi Seluruh Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Tengah ini yang mempersoalkannya. TGH. Hasan Basri mengaku secara pribadi tidak setuju. Apalagi Pulau Lombok yang dikenal dengan pulau seribu masjid. Termasuk Lombok terkenal dengan seribu penghafal Alquran.
“Pulau Lombok juga terkenal dengan seribu pondok pesantren, seribu tuan guru dan masyarakatnya yang agamis,” terangnya kepada media via ponsel.
Hal senada juga disampaikan Ketua NWDI Lombok Tengah, TGH. Habib Ziadi. Dia menegaskan, dirinya menolak patung Jokowi dipajang. Menurutnya, ini merupakan suatu yang bertentangan dengan syari’at islam dan kebudayaan di Lombok.
“Secara pribadi menolak, bukan karena itu patung presiden, tapi memang bertentangan dengan agama dan budaya Sasak. Seperti pernyataan tiang di status nike akhi, Muslim Sasak, ” katanya singkat.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada satupun pihak menanggapi. Baik dari pemkab, pemprov hingga PT. ITDC sebagai pengelola KEK Mandalika.(tim)