HAZA/RADAR MANDALIKA SERU: Terlihat keseruan siswa SDIT Anak Sholeh Praya pada saat mengikuti Outdoor Learning, kemarin.

PRAYA – Dalam rangka memberikan pembelajaran yang berkesan pada siswa SDIT Anak Sholeh Praya mengadakan kegiatan Outdoor Learning.

Kepala sekolah setempat Baiq Fitriah mengatakan, kegiatan pembelajaran luar kelas menjadi kegiatan rutin setiap akhir semester. Hal ini dilakukan supaya memberikan pengalaman secara langsung terkait  materi pembelajaran yang dipelajari siswa di sekolah.

“Jumlah peserta sebanyak 359 orang dari kelas satu sampai lima setiap level materinya beda-beda dan lokasi outdoor learningnya juga berbeda-beda,” ucapnya pada Radar Mandalika, kemarin.

Pada kegiatan ini, lanjut dia, anak-anak diminta untuk merangkum kembali apa yang mereka lihat dan dipelajari selama mengikuti kegiatan. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dari 28-29 Maret. Adapun lokasi outdoor learning yang sudah ditentukan sesuai dengan level.

Dimulai dari siswa kelas I lokasinya di Masjid Agung Praya. Bentuk kegiatan yaitu keliling Kota Praya menggunakan kendaraan tradisional Cidomo sambil memperhatikan benda hidup dan tak hidup yang dijumpai sepanjang jalan.

Selanjutnya, siswa kelas II lokasinya di Kolam Andas, bentuk kegiatan menerapkan sikap kerja sama dalam membuat karya 3 dimensi dan berlatih gerak dasar renang.

Sementara untuk siswa Kelas III lokasi kegiatan di tempat pembuatan benang dengan bahan pewarna alami yang ada di Bonter.

Bentuk kegiatan, mengenal perkembangan teknologi produksi sandang, mengetahui bahan- bahan alam yang digunakan dalam pembuatan benang.

Hari kedua, dilanjutkan untuk siswa kelas IV lokasinya di tempat pembuatan kain tenun di Batujai. Bentuk kegiatan, mengenal proses produksi kain tenun sebagai kegiatan ekonomi masyarakat. Yang terakhir siswa kelas V lokasinya si Art Shop Patuh Desa Tenun Sukarara bentuk kegiatan mengenal salah satu kegiatan ekonomi masyarakat yaitu pembuatan kain tenun dan mengenal jenis pakaian adat sasak sebagai salah satu budaya bangsa.

“Mudahan model pembelajaran seperti ini bisa meningkatkan minat belajar siswa, selebihnya menciptakan metode pembelajaran yang aktif kreatif dan inovatif. Karena ini memadukan unsur bermain dengan belajar, menghilangkan rasa jenuh pada siswa ketika dalam kondisi pembelajaran indoor,” tutupnya.(cr-hza)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *