JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA RESES : Anggota DPRD NTB, Ruslan Turmuzi saat reses di Desa Pandan Indah Selasa (31/05) kemarin.

MATARAM – Konstestasi Pilkada serentak 2024 terbilang masih lama. Namun suhu politik sudah mulai terlihat tahun ini. Sejumlah figur mulai disuarakan seperti anggota DPRD NTB, Ruslan Turmuzi di tantang pemuda Lombok Tengah untuk maju sebagai calon gubernur pada 2024 mendatang.

“Rekam jejak pak Ruslan Turmuzi tidak kami diragukan,” ucap pemuda Lombok Tengah, Kusnadi Unying dalam reses DPRD NTB Selasa (31/05) kemarin di desa Pandan Indah Praya Barat Daya Lombok Tengah.

Ruslan Turmuzi merupakan dewan lima periode (masuk 25 tahun) dari Dapil VIII Lombok Tengah Selatan. Unying mengaku kapasitas yang dimiliki Ruslan sudah tenar. Sosok pribadinya sudah familier. Terlebih Ruslan merupakan figur alternatif representasi Lombok Tengah. Untuk itu Ruslan didorong supaya beralih ke kepala daerah.

“Sejatinya pak Ruslan cocok jadi gubernur NTB. Politisi itu tidak hanya monoton disatu tempat lah,” tantang ketua Karang Taruna Kecamatan Praya Barat Daya itu.

PDIP merupakan partai yang selalu tegas menyuarakan kepentingan rakyat. Meski kursi PDIP di DPRD NTB saat ini sebanyak 4 kursi namun tidak menutup kemungkinan pada Pileg 2024 kursinya bisa bertambah. Oleh karena itu sebagai perwakilan pemuda Lombok Tengah politisi dengan tagline Lurus Jalan itu didorong harus bertarung di eksekutif.
“Kalau tidak di Gubernur ia di Bupati,” ucapnya.

Sementara itu tokoh Masyarakat Lombok Tengah, Yuli Harhari menyampaikan pembangunan di Lombok Tengah tidak lepas dari peran dan kontribusi politisi yang dikenal vokal itu. Disebutkan proses pembangunan BIL-Mandalika, Pelabuhan Awang, IPDN, Poltekpar bahkan terakhir peran Ruslan dimana saat Lombok Tengah mendapatkan hibah tanah sebanyak 5 hektare sebagai tempat pembangunan kantor Bupati.

Ruslan telah bertemu dengan 4 gubernur dimulai dari Harun Arrasyid, Lalu Srinate, Tuan Guru Bajang (TGB) dan masa Zulkieflimansyah saat ini. Harhari mengaku pada setiap pembangunan di daerah tidak akan lepas dari dukungan politik wakil rakyat yang mewakili daerah masing -masing.

“Termasuk pak Ruslan ini. Dan karena lamanya menjadi dewan dia dapat rekor (penghargaan) nasional. Anggota dewan terlama secara nasional,” jelasnya.

Sementara itu anggota DPRD NTB, Ruslan Turmuzi mengatakan pada Pilkada November 2024 mendatang ia berharap supaya masyarakat Sasak Lombok bisa mengembalikan kepemimpinan sebelumnya.

“Supaya NTB dipimpin orang Sasak Lombok,” katanya.

Orang Lombok harus bangga karena saat ini Lombok menjad mercusure dunia dengan adanya MotoGP. Bahkan saat pelaksanaan MotoGP Maret lalu yang menonton langsung tembus 1,2 Milyar orang. Itu artinya Lombok sudah tenar di mata dunia.

“Tapi saya miris ketika lombok jadi mercusuar dunia yang mimpin malah bukan orang Lombok,” ungkapnya.

Pada dasarnya setiap orang ingin menjadi kepala daerah termasuk diri Ruslan yang tidak memungkiri kehendaknya ingin menjadi kepala daerah. Namun yang menjadi persoalan SDM masyarakat Lombok terbilang masih rendah.  Pasalnya masih banyak masyarakat yang percaya dengan hoax. Inilah yang menyebabkan PDIP sering kalah.

“Kalau di daerah kabupaten Provinsi yang SDM IPM nya tinggi wajib PDIP menang. Di Jakarta, Jatim, Jateng, Nali termauk Sulsel PDIP semuanya menang,” bebernya

Saat ini hasil survey PDIP mencapai 24,7 persen. Bahkan kalau presiden dipilih hari ini maka PDIP otomatis menang.

“Kenapa di Loteng PDIP kalah karena termakan hoax,” ungkapnya.

Rendahnya SDM masih menjadi masalah serius di NTB. Hal itu terbukri dengan peringkat IPM masih di nomor 30 dari 34 provinsi. Masalah kedua di NTB tingkat kemiskinan juga tinggi.

“Kita Nomor 8 termiskin di Indonesia dari 34. Berarti kita masuk 10 besar daerah provinsi termiskin,” sebutnya.

Ruslan tidak memungkiri dirinya mau menjadi calon gubernur dengan syarat masyarakat harus cerdas memilih figur figur itu.

“Jangan saling bodohi dan bohongi masyarakat. Kalau saya tidak berbuat kepada masyarakat dan turun ke masyarakat saya tidak akan terpilih 5 kali jadi DPRD,” ungkapnya. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *