PRAYA – Kades Penujak, Lalu Suharto bakal mengadukan proyek pembangunan saluran perpipaan air minum (SPAM) Bendungan Pengga menuju KEK Mandalika. Pasalnya, pemasangan pipa spam tersebut dinilai banyak merusak ruas jalan. Dimana ruas jalan ikut tergali namun tidak diganti seperti semula, sehingga cukup mengganggu aktivitas masyarakat khususnya pengendara yang melintas melalui jalur tersebut.
“Kita lama lobi untuk perbaikan jalan tersebut, namun sekarang rusak begitu saja dan ditinggalkan kontraktor,” kesalnya melalui Radar Mandalika, kemarin.
Selama pengerjaan jalan juga sebutnya, banyak dikeluhkan masyarakat. Dimana proses pengerjaan sangat lamban, bahkan jalan tersebut di tutup sampai dengan satu bulan, padahal akses jalan tersebut merupakan jalan ekonomi, pendidikan dan mobilitas warga.
“Itu ditutup selama satu bulan padahal banyak masyarakat yang hendak ke sawah, juga di sana ada pasar sebagai sumber ekonomi,” tegasnya.
Menyinggung kesepakatan pihak rekanan saat melakukan sosialisasi beberapa waktu lalu, pihaknya menegaskan, sebelumnya pihak rekanan berjanji akan mengganti aspal yang rusak seperti semua, demikian juga terkait pohon yang ada di pinggir jalan akan ada biaya tebangnya.
“Janjinya tidak ada ganti rugi, tapi ada biaya tebang yang akan diterima warga, namun tidak ada juga,” jelasnya.
Dengan kondisi pembangunan saat ini, dirinya sebagai kades mengaku serba salah. Di satu sisi dinilai negatif oleh masyarakat, di satu sisi memiliki tanggung jawab untuk memantau pelaksanaan program yang dilaksanakan di wilayahnya.
“Kita mau bertindak dikira menghambat, kalau tidak masyarakat juga ngeluh,” ujarnya.
Sebagai kades, dia menilai dalam pengerjaan program pusat perlunya memperhatikan kondisi masyarakat di desa, sehingga nantinya pengerjaan proyek tidak merugikan masyarakat.
“Kades serba salah dimata masyarakat. Pemerintah harus peka terhadap kondisi masyarakat yang ada di desa,” tegasnya.
Buntut dari persoalan ini, kades mengancam akan mengadukan pengerjaan proyek tersebut ke pemerintah kabupaten lombok tengah. Dimana pengerjaan spam yang masih tersisa akan di cegah hingga adanya MoU dan kesepakatan bersama warga untuk mengganti kembali aspal yang telah dirusak tersebut.
“Kita akan datangkan pak bupati, kita harus ada MoU baru kita berikan akses untuk memasang pipa itu,” tandasnya. (ndi)
