JAYADI/RADAR MANDALIKA. H Ihwan Sutrisno

PRAYA – DPRD Lombok Tengah (Loteng) mempertanyakan hasil retribusi sewa aset berupa 10 hektare lahan pertanian di Desa Beber, Kecamatan Batukliang dipertanyakan.
Hal itu karena, pihak DPRD mendapatkan informasi jika biaya retribusi sewa aset 10 hektar lahan pertanian dan perkebunan tersebut sangat minim yang masuk ke pendapatan asli daerah (PAD).
Padahal, bila aset lahan itu dimanfaatkan dengan betul, tentu akan berkontribusi sangat besar bagi peningkatan PAD Loteng setiap tahunnya.
Anggota DPRD Loteng, H Ihwan Sutrisno menyatakan, pihaknya telah meminta kepada Pemda agar aset daerah pengelolaan sawah di wilayah Beber Batukliang untuk segera mengambil langkah strategis, untuk peningkatan PAD di sektor pertanian.
“Perlunya langkah strategis Pemda untuk meningkatkan PAD di sektor pertanian, termasuk pengelolaan aset persawahan milik Pemda tersebut,” tegas dia, kemarin.
Ia mengungkapkan, pengelolaan persawahan 10 hektare itu juga menjadi rekomendasi penting DPRD pada Pemda Loteng. Hal ini lantaran, pihak DPRD menemukan bawa sewa lahan pertanian oleh pengelola sangatlah murah sekali. Kabarnya dalam satu tahu, pengelola hanya menyewa sebesar Rp 23 juta pada Pemda.
“Ini pasti ada yang tidak benar. Masak lahan sekuas 10 hektare tersebut hanya di sewa sebesar Rp 23 juta dalam satu tahunya pada Pemda,” ungkapnya.
Ia mengaku, pihaknya dari DPRD tidak mengetahui pasti siapa pengelola aset lahan pertanian tersebut. Karena, pihak terkait belum memberikan informasi tentang hal itu. Tapi untuk memastikan kebenaran kabar ini, pihaknya dari gabungan komisi akan turun langsung ke lapangan untuk memeriksa kenyataannya.
“Biaya sewa lahan pertanian itu sangat menguntungkan dari pihak pengelolanya. Gimana tidak, mereka hanya bayar puluhan juta dalam satu tahunya,” ucapnya.
Selain untuk memaksimalkan aset lahan pertanian itu, DPRD juga menekankan pada Pemda untuk lebih maksimalkan segala potensi penyumbang PAD. Terutama paling besar adalah untuk retribusi parkir.
“Bayak potensi penyumbang PAD kita di Loteng belum digarap secara maksimal oleh Pemda. Salah satunya adalah parkir Pasar Jelojok dan pasar lainnya,” ujarnya. (Jay)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 572

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *