MATARAM – Sebagai bentuk respon terkait perkembangan teknologi digital, AI, dan pergeseran model penerapan sosial keagamaan era new media. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram gelar seminar Internasional dengan tema Artificial Intelligence and Digital Transformation for Science and Socio-Religious Inclusion di Hotel Aston Inn Mataram, Kamis (23/10).
Rektor UIN Mataram Prof Masnun Tahir menyampaikan agenda-agenda akademik yang bermuatan Internasional harus terus dilakukan. Apalagi isu-isu diskusi berkaitan erat dengan konteks kekinian yakni merespon transformasi digital dan perkembangan artificial intellegence.
“Agenda-agenda akademik berbasis Internasional tentu saya sangat mendukung sepenuhnya. Apalagi yang direspons adalah topik-topik kekinian. Seperti kemajuan transformasi teknologi digital, dan bagaimana AI sebagai bagian dari kehidupan masyarakat kita saat ini. Jangan sampai semua kita kuasai oleh AI yang kemudian kita tidak mampu berfikir lebih dalam tentang sebuah fenomena sosial keagamaan.” tegas Guru Nun sapaan akrab kampungnya.
Dekan FDIK UIN Mataram HL Ahmad Zaenuri mengungkapkan tradisi akademik seperti seminar Internasional oleh Fakultas Dakwah dianggap menjadi bagian penting untuk bisa meng-update gagasan dan pemikiran kita tentang kondisi sosial saat ini. Perkembangan AI dan ruang terbuka media sosial memantik banyak hal pada diri manusia, termasuk adalah mempengaruhi cara berfikir, bertindak, bersosialisasi, hingga memahami ajaran agama. Ini penting sekali direspon dengan cepat.
“Pertama tentu seminar Internasional ini kami dari FDIK UIN Mataram sangat penting untuk kita laksanakan. Karena ini berkaitan dengan mengatur cara pandang dan gagasan kita tentang ruang sosial baik offline dan online. Kita mencoba terus merespon isu kekinian, termasuk soal perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, dan tentunya juga adalah AI atau kecerdasan buatan saat ini. Ini yang akan mempengaruhi cara kita berfikir, bertindak, bersosialisasi, hingga menciptakan cara pandang keberagamaan masyarakat kita,” katanya.
Merespons kemajuan teknologi informasi tidak bisa hanya dengan mengandalkan kemampuan individual, namun membutuhkan kemampuan kolektif untuk mengatur ide dan gagasan dalam mengatasi setiap persoalan saat ini.
Turut hadir dalam agenda tersebut Dekan FDK UIN Jakarta Prof Gun Gun Heryanto yang juga sebagai narasumber dalam seminar tersebut. Dua narasumber dari Malaysia yakni Prof Afandi Salleh selaku dosen University Sultan Zaenal Abidin Malaysia, dan Doktor Nurul Huda Noordin selaku dosen ahli komputer dan matematika Univesiti Teknologi MARA Malaysia. Kemudian peserta dalam seminar Internasional ini melibatkan unsur dosen, Mahasiswa, dan lembaga mitra strategis FDIK UIN Mataram. (jho)
