MATARAM – Organisasi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) akan menggelar Muktamar ke-1 sejak didirikan pada tanggal 22 Agustus 1937, oleh TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid.
Beredar isu ada tiga nama yang akan merebut posisi Ketua Umum NWDI. Adapun tiga nama itu, Dr H Zulkieflimansyah, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah dan Dr. TGH M Zainul Majdi.
Ketua Stering Committee (SC) H Irzani dalam konferensi pers yang bertempat di TGB Center pada Rabu,(26/1) kemarin menegaskan bahwa semua orang berpeluang untuk menjadi Ketua Umum NWDI, namun harus memenuhi syarat-syarat yang tertuang dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT) dan tergantung pada peserta Muktamar.
Adapun peserta yang akan mengikuti Muktamar secara offline sekitar 700 orang dan peserta dari luar daerah akan mengikuti secara online. Namun untuk di ketahui bahwa ada 578 pemegang suara yang sudah dapat di hitung secara pasti.
Muktamar akan dilaksanakan pada Sabtu hingga Senin, tanggal 29 – 31 Januari 2022, yang akan berlangsung Pondok Pesantren Darunnahdlatain NWDI Pancor, Lombok Timur.
“Ada 578 pemegang suara, Muktamar ini terbuka untuk semua orang terutama Kader NWDI. Tidak menutup kemungkinan tiga orang itu bisa mencalonkan diri, tapi tergantung Muktamarin karena syarat Ketum itu sudah di atur dalam AD/RT, yakni Ahlus sunah waljamaah,” ungkap H Irzani.
Irzani menerangkan, tanggal 15 Jumadil akhir 1433 H/17 Agustus 2022, Madrasah NWDI telah genap berkhidmat 87 tahun sejak didirikan oleh Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid 15 Jumadil Akhir 1356 H/ 1937 M di Pancor. NWDI telah menjadi sumber dan pangkal tolak perjuangan kebangsaan dan keislaman.
“NWDI berkhidmat untuk ummat dan membangun Indonesia maju sebagai perwujudan Hubbul Wathan Minal Iman (cinta pada tanah air), dan menjadi rahmatan lil alamin (penebar kasih sayang untuk semesta) yang terimplementasi dalam Wasathiyah Islam (Moderasi Islam).
Irzani menyampaikan juga, Muktamar Ke-1 NWDI mengangkat tema “Khidmat kepada Ummat, Bangun Indonesia Maju”. Sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga NWDI, Muktamar sebagai forum tertinggi dalam organisasi NWDI ini bertujuan untuk membahas dan menetapkan. Adapun yang pertama adalah masalah-masalah keagamaan, kedua perubahan Angggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, ketiga mengenai garis besar program NWDI Lima tahun kedepan, keempat, menyusun rekomendasi terkait pergerakan dan kontribusi NWDI untuk kemaslahatan bangsa, serta dan kelima pemilihan Rais’Am dan Ketua Umum Pengurus Besar NWDI.
“Para nahdliyyin dan nahdliyyat yang akan menyemarakkan muktamar berjumlah 1.244 orang peserta dari 27 Provinsi di Indonesia dan 4 negara perwakilan khusus Arab Saudi, Mesir, Yaman dan Malaysia. Peserta Muktamar berasal dari utusan, pengurus besar, pengurus wilayah, pengurus daerah, pengurus cabang, pengurus perwakilan dan pimpinan pusat badan otonom,” bebernya.
Sedangkan peninjau muktamar lanjutnya, berasal dari pimpinan pesantren, cendikiawan dan tokoh Agama serta masyarakat yang diundang khusus.
Muktamar dilaksankaan dengan model Hybrid offline di Pancor dengan Prokes ketat Covid-19 dan online melalaui platform zoom meeting. Muktamar akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, dan dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Mendikbud RI, Menteri Agama, Menteri BUMN, Menteri Pariwitasata dan Ekonomi Kreatif.
Turut diundang juga Pengurus Besar Ormas Islam Indonesia yang terhimpun dalam LPOI, hal ini untuk menambah syiar dan semarak Muktamar NWDI. Panitia menyelenggarakan rangkaian kegiatan Pra Muktamar dari tanggal 17-28 Januari 2022. Beberapa rangkaian kegiatannya: Webinar Nasional, Focus Group Discussion (FGD), Talkshow, Halaqoh Alim Ulama, ground breaking pembangunan Gedung NWDI Center NTB, Peresmian Klinik Kesehatan HAMZANWADI, Kegiatan Bakti Sosial Vaksinasi Covid-19, Donor Darah, Khitanan Massal dan Pembagian paket sembako.
Kegiatan Pra Muktamar menghadirkan tokoh bangsa, cendikiawan, akademisi, praktisi dari berbagai universitas, ORMAS Islam dan unsur pemerintahan terkait dengan aneka tema “Peran Ormas Islam Indonesia, Profesionalisme Guru dan Pondok Pesantren, koperasi syariah dan lembaga keuangan syariah, sistem dakwah dan pengkaderan NWDI, hingga pengembangan buku ajar ke-NWDI-an,”.
Sementara itu saat di tanya, apakah dalam Muktamar nanti akan membahas soal dorongan bagi Kader untuk masuk dalam gerakan Politik. Ditegaskan H Irzani, jika ada peserta melempar isu, maka harus ada orang NWDI maju di poltik, jelas tergantung peserta.
Anggota Stering Committee (SC) Dr H Najmul Akhyar memperkuat Muktamar ini sebagai wadah perkumpulan, ini pertama kali gelar Muktamar, sebagai Madrasah yang didirikan TGH M Zainuddin Abdul Majid.
“Jadi Muktamar ini Muktamar yang pertama, jadi titik tekannya itu antara lain pada konsolidasi dan penguatan organisasi. Supaya bagaimana NWDI yang di dirikan oleh Maulana Syeikh, sebagai madrasah NWDI tahun 37 itu sekarang ini kita lakukan penguatan dengan menjadikannya sebagai wadah perjuangan dalam rangka Lailahi Kalimatillah,” ungkap mantan Bupati KLU itu.
Disampaikannya juga, TGB selaku Ketua Umum pengurus pusat NWDI selalu menyampaikan ini adalah merupakan bagian dari masyarakat dunia bukan sekedar masyarakat NTB, masyarakat Indonesia.(rif)