EKA SUSILAWATI FOR RADAR MANDALIKA VAKSINASI: Kapus Puyung, Eka Susilawati (jilbab putih) meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi anak di SDN Dasan Ketujur, beberapa waktu lalu.

PRAYA – Pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun sudah berakhir di Kabupaten Lombok Tengah. Namun begitu, Puskesmas Puyung, Kecamatan Jonggat akan melakukan sweeping vaksinasi anak di sejumlah sekolah. Yaitu menyisir anak-anak sekolah yang belum divaksin alias sebelumnya tertunda karena beberapa faktor.

 

Kepala Puskesmas (Kapus) Puyung, Eka Susilawati mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi anak sudah berakhir pada Sabtu (22/19. Hanya saja, pihaknya akan melakukan sweeping mulai hari ini, tanggal 24 Januari. Kegiatan sweeping ditargetkan bisa selesai empat hari.

 

“Cuman yang ditunda kemarin karena sakit itu kita mau sweeping mulai besok pagi,” katanya pada Radar Mandalika, Minggu (23/1).

 

Dia mengutarakan, jumlah anak yang sudah divaksin mencapai angka 87 persen atau 3.282 orang dari target 3.743 orang dari 27 sekolah. Baik sekolah dasar (SD) lingkup Dinas Pendidikan (Disdik) Loteng dan madrasah ibtidaiyah (MI) lingkup Kementerian Agama (Kemenag) Loteng.

 

“Yang tertunda 461 orang (belum divaksin karena faktor tertentu),” kata perempuan berjilbab itu.

 

Sebanyak 461 orang inilah yang akan menjadi sasaran sweeping untuk divaksin Covid-19. Dia mengatakan, jumlah anak yang harus disweeping itu tersebar di semua sekolah. Untuk itu, tim vaksinator akan langsung datang ke sekolah-sekolah.

 

“Ada yang 5 orang (di satu sekolah) karena sakit, karena ndak masuk (saat pelaksanaan vaksinasi sebelumnya),” tuturnya.

 

Ditanya, teknis pelaksanaan vaksinasi anak tersebut. Dia mengatakan, pelaksanaanya sudah dijadwalkan di sejumlah sekolah. “Kita satukan SD yang jumlahnya sedikit. Sama yang dekat-dekat. Misalnya SD 1 (Puyung) sama GMC (Puyung). Kalau SD 2 dekat puskesmas. Misalnya SD 1 Gemel dan SD 2 Gemel, itu samaan tapi lain harinya,” jelasnya.

 

“Kalau (sekolah) yang jauh sendiri. Kayak Bunsambang sendiri. Kayak Batu Entek sendiri,” ungkapnya.

 

Sasaran sweeping nantinya tidak hanya anak sekolah yang sempat tidak divaksin karena twrsakit. Tetapi anak sekolah yang sebelumnya tidak diizinkan oleh orang tua mereka untuk divaksin. “Tapi sudah sedikit yang ditolak sama orang tuanya. Ndak terlalu banyak. Karena setiap kali pemberian vaksin kita selalu iringi dengan sosialisasi langsung,” bebernya.

 

“Biasanya kan anak-anak kelas 1 yang tidak berani kayaknya orang tuanya. Cuman kalau sudah dijelaskan saat pelaksanaan vaksinasi, mau orang tuanya,” tambahnya.

 

Dia mengaku pihaknya sudah melakukan sosialisasi untuk kegiatan sweeping vaksinasi anak di sejumlah sekolah. “Malahan gurunya yang antusias. Kita dicari. Kalau Puskesmas Puyung kan kami kasih sertifikat vaksin karena persyaratan (belajar) tatap muka. Jadinya, anak-anak itu gregetan untuk disuntik vaksin. Biar orang tuanya gak mau,” katanya.

 

Dia mengatakan, kegiatan sweeping vaksinasi anak ini ditargetkan bisa selesai sampai hari Kamis (27/1). “Mudahan bisa selesai. Soalnya ada yang sakit kemarin itu kayaknya ada yang tipes, ada yang panas. Biasanya dua/tiga hari, mudahan mereka bisa sembuh,” ungkapnya. (zak)

 

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 577

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *