IST/RADAR MANDALIKA DITUTUP: Puskesmas Gangga kabarnya ditutup sementara akibat adanya Nakes yang terpapar Covid-19.

KLU – Kabar penutupan sementara UPTD Puskesmas Gangga yang dijadwalkan dari 28 sampai 31 Juli telah nyebar di media sosial. Dalam surat yang beredar, penutupan Puskesmas tersebut diduga karena adanya lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Lombok Utara.

Atas kabar itu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara, H Lalu Bahrudin mengaku belum mengetahui kapan penutupan akan dilakukan. Sebab, pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai penutupan layanan rawat jalan di Puskesmas tersebut sampai saat ini.
“Saya belum tahu karena memang sampai sekarang belum ada informasi ke saya,” ujar dia, kemarin (28/7).

Sebelum melakukan penutupan, seharusnya ada konfirmasi ke pihaknya terlebih dahulu. Sebab sebelum penutupan, harus ada berbagai pertimbangan terlebih dahulu.
Dirinya mencontohkan seperti di Puskesmas Santong Kecamatan Kayangan. Puskesmas tersebut hendak ditutup saat itu karena tidak ada dokter akibat positif Covid-19. Pihaknya tidak melakukan penutupan dan mengalihkannya ke Pustu dan Polindes.

“Setelah disterilkan tiga hari, sudah masuk lagi,” kata dia.

Saat itu ada empat dokter yang terpapar Covid-19. Meski ada perawat, namun mereka tidak berani mengambil tindakan. Dengan alasan itu, Puskesmas tersebut ditutup sementara. “Tapi yang di Gangga ini mohon maaf belum masuk laporannya ke saya,” jawab dia.

Mantan Direktur RSUD Lombok Utara ini mengakui pernah bersurat pada seluruh Puskesmas di KLU. Dalam surat tersebut, pihaknya memberikan wewenang penuh pada Kepala Puskesmas terhadap segala sesuatu yang terjadi di Puskesmas. “Karena yang lebih tahu kondisinya mereka,” kata Bahrudin.

Artinya, dirinya tidak mempermasalahkan adanya penutupan beberapa tempat di Puskesmas. Hal tersebut dinilai lebih baik daripada menerima pasien namun berdampak pada masyarakat. “Maksud saya tidak ditutup semua, tapi pelayanannya diatur,” jelas dia.

Bahrudin mengatakan, Kepala Puskesmas Gangga juga belum mengkonfirmasi perihal penutupan tersebut. Meski tidak mempermasalahkan, dirinya berharap Puskesmas Gangga memberikan informasi ke Dinas Kesehatan untuk mengetahui ada tidaknya Nakes yang terpapar Covid-19. Menurut dia, jika semua Nakes di Puskesmas terpapar maka Puskesmas ditutup total. Namun jika hanya satu atau dua orang, maka Puskesmas tetap beroperasi namun Nakes diminta isolasi mandiri (isoman).

“Tapi saya belum tahu permasalahan di Gangga, makanya saya suruh Kabid saya untuk mengkonfirmasi ke sana, karena memang belum ada surat ke kita,” beber dia.

Ia menambahkan, di Kecamatan Gangga belum ada Puskesmas pengganti. Berbeda dengan Kecamatan Kayangan yang memiliki dua Puskesmas, Puskesmas Santong dan Puskesmas Kayangan. Sehingga ketika Puskesmas Santong ditutup, pelayanan bisa dialihkan ke Puskesmas Kayangan.
“Kalau di Gangga tidak ada, makanya itu perlu kita komunikasikan, minimal informasikan ke kita begitu, baru kita ambil tindakan,” tegas dia.

“Sejauh ini di KLU baru satu Puskesmas yang ditutup, di Puskesmas Santong saja, tapi sudah buka lagi,” tambah dia.

Kasi Survilen dan Kebencanaan Dikes Lombok Utara, Ayunah mengakui mendapat kabar terhadap penutupan tersebut. Dimana informasi di Puskesmas Gangga ada tujuh orang yang terpapar Covid-19. Di dalamnya ada tenaga dokter yang turut positif. “Penutupannya karena keperluan sterilisasi puskesmas, ini tidak berlangsung lama hanya dua hari,” bebernya.(dhe)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *