ITDC FOR RADAR MANDALIKA KERJA: Sejumlah pekerja sedang menggali jalur air di sekitar jalan raya Kuta, Lombok Tengah.

PRAYA—Pemkab Lombok Tengah (Loteng) menggelar sosialisai pelaksanaan pembangunan proyek pengerjaan fisik jalan Baypas dari Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika (BIL-Mandalika), kemarin.

Sosialisasi yang dilaksanakan di kantor bupati itu dihadiri oleh Sekda Loteng, HM Nursiah, pihak Balai Jalan, Kepolisian, Kejaksaan, PUPR, Dinas Perkim, perwakilan Kodim, sejumlah kepala desa yang terdampak pembangunan jalan.

Sekda Loteng, HM Nursiah menyatakan, pengerjaan proyek fisik jalan Baypas BIL-Mandalika dimulai beberapa bulan mendatang.

 “Total anggaran yang dihabiskan untuk mega proyek ini, dari awal perencanan, pembebasan lahan hingga pengerjaan fisik mencapai Rp 1,8 triliun,” ujarnya saat ditemui usai rapat, kemarin.

Ia menegaskan, pengerjaan jalan untuk pendukung KEK Mandalika serta Sirkuit MotoGP tersebut akan dikerjakan sepanjang 17,3 kilometer dengan lebar 50 meter.   Sedangkan, terhadap persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan sendiri,  saat ini sudah tidak ada masalah dan semunya sudah clear.

 “Intinya jalan akan mulai dikerjakan bulan Juli tahun ini. Kemudian diproyeksikan rampung dan menjalani masa uji coba mulai awal tahun 2021,” ucapnya.

Ia mengaku, untuk lokasi jalur pengerjan jalan tol itu, mulai dari bandara sebelah timur dan masuk dari belakang Desa Ketare.  Kemudian melalui utara Desa Segala Anyar antara Desa Sengkol dengan Desa Kawo serta Desa Sukadana, selajuutnya menuju KEK Mandalika.

 “ Untuk lokasi jalur pengerjaan jalan sudah ditetapkan dan sudah dibebaskan. Tinggal akan dikerjakan saja,” ungkapnya.

Pihaknya berharap semua pihak mendukung proyek pembangunan yang ada demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, jalan ini akan menunjang untuk perkembangan KEK Mandalika maupun Sirkuit MotoGP.

“Saya harapkan masyarakat mendukung pembanguan jalan ini,” tuturnya.

Sementara itu, PPK Pelaksanaan Pengerjaan Jalan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB, Andhika Tommy menyatakan, pihaknya sedang menunggu penetapan dari Kementerian terkait. Karena untuk lelang paket diatas nominal Rp 100 miliar harus ditetapkan Kementerian.

Namun, kabar terkahir dari Kementerian, dalam jangka dua minggu lagi, jika tidak ada sanggahan, akan diumumkan pemenang tendernya. Kemudian, akan dilajutkan dengan penandatanganan kontrak pada akhir Juli ini.

“Yang pasti jalan akan mulai dikerjakan pada tahun ini,” ucapnya.

Untuk persoalan lahan, hingga sekarang masih ada enam bidang lahan milik masyarakat yang masih belum dibebaskan. Dengan luas kurang dari 2 hektare. Tapi, terhadap pemilik lahan yang belum dibebaskan, akan dipanggil ulang oleh BPN.

 “Tapi kalau memang masyarakat tetap tidak menerima, kami akan menyerahkan persoalan ini ke Pengadilan,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Desa Ketare, Lalu Buntaran mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung pembangunan jalan itu. Namun demikian, pihaknya meminta terlebih dahulu agar menyelesaikan persoalan lahan yang masih belum dibebaskan.  Karena khusus di Desa Ketare saja, ada 2 are lebih lahan milik warga masih belum dibebaskan.

“Kenapa belum dibebaskan, karena persoalan harga.   Masyarakat ingin 100 juta per arenya. Sedangkan pemerintah hanya sanggup Rp 25 hingga Rp 30 juta,” ucapnya,” tuturnya. (jay)

One thought on “Proyek Bypass BIL-Mandalika Telan 1,8 Triliun”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *