ilustrasi

MATARAM – Wacana proyek pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) terus menuai pro dan kontra. Sampai saat ini, ada yang mendukung rencana tersebut ada juga yang tidak menyetujui pembangunannya.

Mendengar itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta masyarakat untuk menyikapi pembangunan kereta gantung ini dengan bijak. Sebab, dia percaya keberadaan teknologi akan bisa maju. Sehingga dapat menghindari kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan dari pembangunan kereta gantung.

“Pastinya jika itu sebuah proyek, tentu catatannya bagaimana supaya tidak membahayakan lingkungan, concernnya kan jangan sampai hutan dirusak,” tegas gubernur kepada wartawan, kemarin.

Bang Zul mengatakan, ide proyek kereta gantung ini telah terbangun sejak lama. Hanya saja realisasinya terhalang karena adanya pandemi Covid-19. Menurut dia, pihaknya akan terus melihat perkembangan proyek ini. Bahkan, masyarakat juga diharapkan membuat praduga bahkan sebelum kereta gantung dibangun.

“Pokoknya kita jangan sampai belum ada kereta gantung aja kita udah ribut melulu,” kata Bang Zul.

Terkait kekhawatiran hilangnya mata pencaharian dari porter. Bang Zul mengaku hal tersebut tidak bisa dihindari. Mengingat, perkembangan teknologi yang ada selain membawa kesempatan, juga akan memberikan dampak negatif disisi lainnya.

“Maka itu, menjadi tugas pemerintah,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Madani Mukaram menegaskan pembangunannya tidak masuk dalam areal TNGR. LHK dalam hal ini akan mengawal dan mengawasi proses tersebut. Tujuannya menjaga kelestarian hutan, kemudian memperhatikan aspek kemanfaatan bagi masyarakat dan dampak terhadap pembangunan daerah.

“Itu semua ada di perencanaan mereka,” katanya.(jho)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *