Ilustrasi

MATARAM – Kasus positif Coronavirus Disease atau Covid-19 di Kota Mataram melonjak. Senin (28/12) pukul 12.00 wita, kasus positif bertambah sebanyak 17 orang. Oleh karena itu, pasien positif Covid-19 yang masih dirawat sampai saat ini menjadi 62 orang.

“Info terakhir yang kita terima, lima pasien sembuh covid. Cuman ada lagi (kasus positif) baru (17 orang),” ungkap Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, dr. HL Herman Mahaputra, kemarin (28/12).

Data Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram tertanggal 28 Desember 2020 pukul 12.00 wita, pasien yang sudah sembuh sebanyak 1.236 orang. Sementara, yang masih isolasi atau dirawat sebanyak 62 orang, dan pasien meninggal hingga 94 orang.

Pria akrab disapa dr Jack ini mengungkapkan, saat ini kondisi pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, tidak begitu parah. Karena, mereka sudah mendapat penanganan medis dari tim medis. “Doain aja biar mereka sembuh,” pinta dia.

Tim Gugus Pencegahan Penanganan Covid-19 Kota Mataram harus bekerja lebih ekstra lagi untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Termasuk dalam melakukan tracking Covid-19. Masyarakat pun dituntut untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Seperti memakai masker, jara jarak, dan cuci tangan pakai sabun di air mengalir.

Masyarakat jangan sampai lengah, karena pandemi ini belum berakhir sampai sekarang. “Kuncinya prokes ini harus diterapkan dan ditertibkan di semua lini,” kata pria yang juga Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) NTB itu.

dr Jack memastikan Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19 Kota Mataram terus melakukan tracking Covid-19. Karena itu, bagi dia, bertambahnya kasus positif di ibu kota Provinsi NTB bukan menjadi persoalan. “Gak apa-apa kasus banyak. Yang penting jangan banyak yang meninggal,” kata dia.

dr Jack berharap, dengan adanya program vaksinasi Covid-19 yang selama ini diwacanakan oleh pemerintah pusat dapat menurunkan angka kasus positif. Disamping kesadaran warga masyarakat untuk tetap menerapkan prokes dengan baik dan ketat.

“Yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Insya Allah, kasus akan turun,” cetus dia.

dr Jack menegaskan, orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dari rumah sakit. Sedangkan, pemeriksaan Rapid Test Antigen hanya sebagai pendukung saja. Pemeriksaan Antigen untuk mengetahui orang terkonfirmasi reaktif atau tidak.

“Kalau memang hasilnya reaktif, baru kita tindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR,” terang dia. (zak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *