LOBAR — Sejumlah petani di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong cemas. Hal ini disebabkan pintu air Bendungan Telaga Lebur di desa setempat rusak. Alhasil debet air dari bendungan itu ke persawahan mengalami penurunan. Sehingga tanaman padi terancam kekurangan air.
Kondisi debit air yang mengalir di pintu air bendungan itu kurang lancar. Bahkan air bendungan banyak terbuang ke sungai. Kecilnya debet air dari pintu air, berdampak terhadap air sepanjang saluran yang dibagi ke beberapa lokasi. Petani di daerah itu mengaku, kondisi ini sudah lama terjadi. Dikhawatirkan kalau pintu air tidak segera diperbaiki, menyebabkan air ke pesawahan tak maksimal.
“Kami berharap segera diperbaiki,” kata petani setempat.
Kadus Telaga Lebur, Mahnun yang dikonfirmasi membenarkan kondisi pintu air bendungan yang sedang rusak. “Rusak lagi tapi belum diperbaiki oleh BWS,” ujarnya.
Mahnun mengatakan rusaknya saluran pintu air ini berdampak terhadap beberapa dusun di Desa Sekotong Tengah, yang biasa dialiri air dari bendungan itu. Seperti sebagian wilayah Dusun Telaga Lebur Kebon, Dusun Loang Balok dan Dusun Telaga Lebur Dese. Beberapa tahun lalu, saluran pipa bendungan ini juga pernah tersumbat. Namun pihak BWS turun menanganinya. Bendungan Telaga Lebur sendiri masuk dalam DAS Kelep. Bendungan ini mempunyai luas genangan 16,3 hektare, tinggi tubuh bendungan 24 meter, luas daerah irigasi sebesar 235 hektare. Bendungan ini menyediakan air baku untuk 150 kepala keluarga (KK), lebar spillway 25 meter, dan dibangun pada tahun 2008. (win)