IST/RADARMANDALIKA.ID TANDATANGAN: Bupati Loteng HL Pathul Bahri saat menandatangani berita acara hasil uji petik, Kamis kemarin.

PRAYA-Salah satu petinggi di kementerian pariwisata ekonomi kreatif (Kemenparekraf) atau badan pariwisata ekonomi kreatif (Baparekraf) yakni, Direktur infrastruktur ekonomi kreatif, Selliane Halia Ishak mengharapkan dukungan dari Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri. Khususnya dalam menindaklanjuti pasca dilakukan uji petik penilaian mandiri kabupaten/kota kretif Indonesia (PMK3I) di Lombok Tengah.

“Dengan adanya Lombok Tengah ini menjadi 61 kabupaten/kota yang sudah kita verifikasi. Selama ini yang tertinggi adalah kuliner, banyak nyebut diri sebagai kota kuliner padahal bukan itu sejatinya,” ungkap salah satu petinggi Kemenparekraf di acara penandatanganan berita acara hasil uji petik PMK3I, Kamis kemarin di Ballrom kantor bupati.

Ibu direktur juga berharap, Lombok Tengah sudah memilih salah satu yang tepat. Diceritakannya, tahun 2019 sudah didapatkan 10 kabupaten kota kretif.

Pemerintah pusat kali ini manargetkan yang tertuang dalam RPJMD 20 kabupaten kota. Sampai dengan saat ini, sudah 10 kabupaten kota. Tinggal 10 lagi, mudahan Lombok Tengah.

 “Jangan setelah tandatangan komitmen ini hilang, ayok bergerak. Kalau sudah masuk akan kita bantu uruskan karena ini sampai 2024,” ungkapnya.

“Kata kuncinya saling dukung atau kompak,” tambah wanita berhijab itu.

Sementara, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hendri Karhoza melaporkan, kegiatan ini kita lakukan awal pada tahun 2018-2019 pada saat itu masih badan ekonomi kreatif. “Dan taun ini kita lanjut da nada kita lakukan uji petik seperti yang pernah kami lakukan,” bebernya.

Katanya, Lombok Tengah juga memiliki kesempatan ini karena dampak untuk destinasi super prioritas KEK Mandalika.

“Sebelumnya kami sudah uji petik penilaian mandiri di Magelang dan sepakat di sana sebagai salah satu lokomotifnya kuliner,” kata Hendri.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri memberikan apresiasi kepada pihak Kemenparekraf. Pathul mengatakan, dari testimony yang ia dengar dari para pelaku industry kreatif, pemerintah sebelumnya juga pernah berpikir ke sana dan sudah menyiapkan salah satu tempat sebagai lokasi berkumpul.”Baik kesenian, kuliner dan pengrajin tenun dan lainnya juga,” kata Pathul.(tim)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *