IST/RADAR MANDALIKA BERIKAN ARAHAN: Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi didampingi Karo Kesra Setda NTB, Ahmad Mashuri dan pengurus LPP NTB di acara Pre-Departing Training Awardee Beasiswa NTB 2021 S2 tujuan Malaysia, Minggu pekan lalu.

MATARAM – Sebagai duta daerah NTB, tanggung jawab mahasiswa penerima beasiswa S2 luar negeri melalui program seribu Cendekia, NTB sehat dan cerdas, NTB Gemilang tak sebatas keilmuan. Namun mereka harus bisa memberikan solusi pembangunan masa depan.

“Selain belajar, awardee juga harus mencari peluang apa saja yang bisa menjadi solusi pembangunan daerah dengan mengembangkan jaringan. Misalnya investasi dan lainnya,” kata Sekda Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi, kemarin.

Gita menerangkan, mahasiswa awardee juga harus mempertanggungjawabkan dana beasiswa yang telah diberikan. Terlebih, secara individu, Sekda yakin para awardee mempunyai wawasan lebih luas tentang bagaimana mengembangkan diri diluar tugas belajar. Misalnya, mencari tahu tentang bagaimana masyarakat Malaysia menghadapi MotoGP Sepang atau potensi investasi untuk membantu kembali NTB diberbagai bidang.

“Awardee harus bisa mengalahkan popularitas TKI dan TKW yang sudah terbukti berkontribusi besar bagi daerah melalui devisa,” kata Sekda.

Disisi lain, Sekda juga mengingatkan terlebih dimasa pandemi, strategi kolaborasi, inovasi dan adaptasi harus ditingkatkan. Dampak yang multidimensi dan berpengaruh mulai dari skala negara sampai rumahtangga harus disikapi dengan tiga hal tersebut.

Pemerintah daerah yang juga melakukan refocusing anggaran termasuk program beasiswa, tidak menurunkan kualitas penyelenggaraan maupun hasil, namun justru menyesuaikan diri dengan semangat membantu daerah dimasa depan.

Pemerintah daerah juga menyadari pertaruhan reputasi dan tanggungjawab jika ada mahasiswa yang terlantar namun mahasiswa juga harus mempunyai pemahaman dan memanfaatkan peluang belajar di luar negeri dengan baik.

Oleh karena itu, program Pre- Departing Training Awardee Beasiswa S2 Malaysia yang digelar sejak 1 sampai 7 Februari ini menekankan capacity building membangun koneksi dan menemukan peluang selain bekal pengetahuan standar tentang beasiswa dan kampus tujuan.

Sementara itu, Sekretaris LPP NTB, Sri Hastuti mengatakan, 89 awardee beasiswa Malaysia ini akan berkuliah selama dua tahun dienam universitas dan rencana diberangkatkan awal Maret depan.

Fakultas yang dipilih pun sangat variatif mulai dari science sampai construction. Adapun peluang bisnis, pihak LPP memasukkan kelas bisnis, leadership, ekonomi dan keuangan dalam pelatihan pra keberangkatan dengan harapan awardee memiliki bekal lain diluar tujuan akademis.

Ditambahkannya, sebaran alumni digelombang pertama tujuan Malaysia sebanyak 145 orang pada 2019 lalu juga telah menunjukkan hasil yang baik.

“Jadi beasiswa tujuan Malaysia ini juga semacam movement bahwa Indonesia khususnya NTB tidak hanya diketahui kiprahnya di dunia tenaga kerja. Secara keilmuan juga diharapkan mampu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi NTB,” jelas Sri.

Demikian juga diakui Kepala LPP NTB, Irwan Rahadi sesungguhnya kebijakan mengirim warga NTB belajar ke luar negeri tidak populis karena manfaatnya akan dirasakan tiga atau empat tahun kedepan. Mulai dari pendanaan hingga profil mahasiswa/pelajar yang dikirim membuat LPP sangat berhati hati. Namun demikian target 1000 cendekia yang saat ini telah mencapai 400 orang alumni dapat terus didukung oleh pemerintah daerah dan masyarakat.

Ditambahkan Karo Kesra Setprov NTB, Mashuri yang hadir pada kesempatan tersebut juga menjelaskan, program beasiswa dan seribu cendekia berjalan sesuai rencana. Tahun ini anggarannya sebesar 88 miliar, dimana 55 miliarnya untuk sektor pendidikan secara keseluruhan.

Ia berharap, pendanaan beasiswa diperluas tidak hanya bergantung kepada pemerintah namun dari kerjasama berbagai pihak.

“Harapannya, bisa terus berjalan tanpa ada kendala,” tutupnya. (jho/adv)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 288

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *