Daftar Tunggu Sampai 30 Tahun
MATARAM – Minat warga Kota Mataram untuk mendaftar sebagai calon jemaah haji (CJH) tetap tinggi. Meski di tengah mewabahnya Coronavirus Disease atau Covid-19. Namun, tidak menyurutkan girah warga mendaftar haji ke Tanah Suci Makkah.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, HM Amin mengungkapkan, masyarakat yang mendaftar sebagai CJH hingga menembus angka 10 orang sampai 15 orang setiap hari. Pelayanan terhadap warga di Kantor Kemenag tetap maksimal.“Tiap hari ada saja yang daftar haji,” kata dia, kemarin.
Amin mengutarakan, bahwa pelayanan pendaftaran CJH tetap berjalan normal. Meskipun pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2020 ditiadakan dan penyelenggaraan ibadah haji belum ada kepastian di tahun 2021. Apakah akan dibuka atau tidak.
“Dalam sehari warga yang datang mendaftar untuk mendapatkan nomor porsi haji sampai 15 orang,” tutur dia.
Amin mengungkapkan, tingginya minat masyarakat yang mendaftar ibadah haji di tengah situasi dan kondisi pandemi sekarang ini. Menjadi bukti bahwa semangat umat muslim untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut tetap tinggi.
Walaupun ujar dia, Kemenag mencatat daftar tunggu keberangkatan haji di Kota Mataram saat ini sampai 30 tahun. Artinya, bagi masyarakat yang mendaftar sebagai CJH pada tahun ini diprediksi harus menunggu berangkat ke tanah suci 30 tahun lagi.
Lebih lanjut, Amin belum bisa memastikan kuota haji pada tahun 2021. Akan tetapi jemaah haji yang akan diberangkatkan pada tahun depan adalah bagi jemaah haji yang ditunda keberangkatannya di tahun 2020. Mereka berjumlah sekitar 741 jemaah.
“Yang ditunda keberangkatannya tahun ini yang akan berangkat tahun depan,” ujar dia.
Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kota Mataram, Hj Ratna Mufida mengatakan, warga yang mendaftar haji di tengah pandemi terus berdatangan. Bahkan dalam sehari orang yang mendaftar 10 sampai 15 orang. “Tetap ada yang daftar haji di kantor,” ungkap dia.
Untuk kuota haji 2021 kata dia, dirinya belum bisa memastikan berapa jumlahnya. Yang jelas, jemaah yang akan berangkat pada tahun depan adalah mereka yang ditunda keberangkatan tahun ini. “Kita belum tahu apakah ada kuota tambahan atau tidak nantinya,” terang perempuan berjilbab itu. (zak)