PRAYA—Penuh kreativitas, Pelaku Ekraf dari Tulen Solah Desa Aik Bual, Kecamatan Kopang membuat kerajinan (handicraft) menyelesaikan bingkai foto dan miniatur kapal pesiar dari perusahaan Royal Caribbean untuk di kirim ke dalam dan luar negeri.
Ketua Pokdarwis Kompast Aik Bual, Hairul Anam mengatakan, Tulen Solah ( handicraft) Aik Bual merupakan nama komunitasnya. Yang mana, mereka merupakan bagian dari anggota Pokdarwis yang dipimpinnya. Selain membuat cinderamata berupa kapal pesiar, pihaknya juga mengerjakan kerajinan berbahan bambu baik kap lampu, furniture, dan kerajinan tangan menarik lainnya.
“Adapun tim produksi terdiri dari empat orang yang dibantu oleh sejumlah siswa dan alumni SMK NWDI Aik Bual,” ujar Kepala SMK setempat ini.
Dijelaskan, adapun pihaknya ada yang bertugas selaku marketing dan tim produksi. Yang mana, bentuk kreasi timnya berupa suvenir, furniture, hingga konstruksi.
“Alhamdulillah, meski masih pakai toko online dan beberapa toko oleh-oleh yang pesan. Namun, eksistensi warga Desa Aik Bual tidak bisa dipandang sebelah mata,” kata Anam bangga.
Adapun, melalui pasaran yang sudah menjadi langganan pihaknya berasal dari dalam dan luar negeri. Sebut saja, seperti Makasar, Bali, Jawa, dan sejumlah jaringan bisnis di Pulau Lombok. Sedangkan yang dari luar negeri pesanan sempat ke Australia dan Amerika.
“Kalau miniatur ini karena ketelitian tinggi sehingga bisa dikerjakan minggu minggu. Sempat pas ramadan tahun ini juga pemesanan ke Gili Trawangan seharga Rp 16 juta. Yang mana, dengan modal Rp 3 juta kami bisa menghasilkan produk berkualitas,” sambung Punder Tulen Solah (handicraft), Zaini.
Alumnus UIN Mataram ini menegaskan, harga produk yang dihasilkan memang cukup fantastis. Namun, dari segi kualitas tidak bisa dipandang remeh.
“Ya, itu harga jutaan kalau miniatur kapal. Kalau miniatur yang lain tergantung pesanan, misalnya kapal otopia Rp 15 juta, Kapal wonder of the seas Rp 5 juta,” sebutnya.
Ditegaskan, pihaknya juga mendapat dukungan dari pemerintah pesa atas nama Pokdarwis dan BUMDes. Jadi pemdes telah menyediakan rumah pajang sekaligus jadi kantor bersama Pokdarwis dan BUMDes.
“Sebulan lagi Insya Allah rumah pajang kita tempati. Karena masih di pinjam sekarang oleh petugas Pustu dan Puskesdes, karena kantor Pustu sedang direnovasi,” pungkasnya. (fiz)