PRAYA—Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melakukan terobosan dalam memberdayakan mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. Yang mana, di desa setempat tidak sedikit warga yang bekerja ke luar negeri sebagai PMI (dulu TKI).
Kepala Desa Lantan, Erwandi mengatakan, warga Desa Lantan menjadi salah satu yang mengisi kantong-kantong Pekerja Migran Indonesia. Karenanya ia sangat mengapresiasi langkah Kemnaker dalam menunjuk desa yang dipimpinnya saat ini untuk menelurkan program agar warga yang sudah berstatus mantan PMI bisa terberdayakan.
“Hari ini (kemarin, red) kunjungan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia yang diwakili oleh staf khusus ibu menteri. Dimana, kunjungannya dalam rangka mengunjungi desa desimigratif, salah satunya Desa Lantan. Karena Desa Lantan terpilih sebagai salah satu dari NTB sebagai desa buruh migran produktif tahun 2022 sampai dengan 2023 yang Insya Allah akan berlanjut sampai 2024,” ungkapnya.
Dijelaskan, program Kemnaker dalam mengembangkan Desa Migran Produktif (Desmigratif) ini dihajatkan juga untuk mewujudkan masyarakat yang produktif di wilayah asal pekerja migran.
“Program ini lahir guna memberdayakan PMI beserta keluarganya, serta mendorong peran aktif Pemerintah Desa wilayah asal PMI dan seluruh pemangku kepentingan, hingga nantinya bisa mengurangi jumlah tenaga kerja non prosedural,” sebutnya.
Dicontohkan, sejumlah program yang masuk ke desa berbentuk Bantuan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), padat karya infrastruktur, kemudahan pengiriman uang PMI ke desa lewat pelayanan transfer PT Espay Debit Indonesia Koe ke keluarga PMI, serta pemberdayaan lainnya.
“Oleh karena itu sembari ibu menteri menyosialisasikan terkait dengan peraturan Menteri Nomor 4 Tahun 2023 terkait dengan asuransi kesehatan pekerja migran Indonesia atau PMI, Ibu menteri diwakili oleh staf khusus berkunjung ke Desa Lantan mendengar dan berdialog interaktif dengan pekerja migran baik itu purna PMI maupun keluarga PMI dan anak-anak PMI,” pungkasnya. (fiz)