MATARAM – Ratusan para nelayan di pesisir Ampenan menyampaikan aspirasi ke pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Mataram nomor urut 1, H Lalu Aria Dharma BS-H Weis Arqurnain (AQUR).

Para nelayan merasakan kedekatan dengan calon wali kota dengan gaya sederhana tanpa protokoler. Apalagi, Lalu Aria lebih banyak memilih duduk bersama masyarakat di tempat sederhana. Seperti di rumah warga di perumahan nelayan Penghulu Agung, para nelayan menyampaikan keluh kesah dalam kesempatan itu. Terutama soal kurangnya perhatian pemerintah saat musim angin barat serta banyaknya perahu yang rusak.

Salah satu nelayan, Sumardi mengatakan, para nelayan belum pernah mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Di tengah kondisi terpuruk sekalipun, para nelayan bahkan banyak harus mengantungkan diri melalui pinjaman koperasi untuk melanjutkan kehidupan saat musim cuaca buruk.

“Kami sangat bahagia, ada calon wali kota Mataram seperti Miq Aria yang berani datang langsung ke rumah kami untuk mendengarkan aspirasi para nelayan,’’ kata Sumardi, Selasa (12/11/2024).

Selain itu, banyak ancaman bagi para nelayan, seperti saat musim cuaca buruk banyak perahu tidak bisa parkir di pesisir Ampenan karena gelombang tinggi. Warga harus ke wilayah Lombok Barat untuk parkir perahu. Ketika parkir di wilayah Lombok Barat, maka kerap terjadi selisih dan harus mengeluarkan uang jasa keamanan.

‘’Para nelayan menyatakan dukungan penuh terhadap pasangan AQUR yang selama ini dikenal peduli dan responsif terhadap kondisi di bawah. Kondisi kesejahteraan masyarakat yang selama ini terus digaungkan menuju perubahan di Kota Mataram,’’ ujarnya.

Calon wali kota Mataram nomor urut 1, H Lalu Aria Dharma BS mengatakan, aspirasi-aspirasi ini menajdi pelecut dan semangat pasangan AQUR. Dimana para nelayan dinilai sudah banyak berjasa dan berkontribusi untuk pembangunan di Kota Mataram. Terutama dalam sektor pemenuhan kebutuahn lauk pauk seperti ikan.

‘’Kami sudah siapkan program-program kesejahteraan untuk nelayan dan akan terus di-suport kedepanya. Sehingga para nelayan bisa lebih sejahtera kedepanya,’’ katanya.

Dari data saat ini, ada 1.400 nelayan di pesisir Ampenan yang kondisinya cukup memperihatinkan.

“Dari segi ekonomi maupun rumah tidak layak huni akan terus menjadi perhatian serius dari pasangan AQUR,’’ katanya.

Untuk parkir perahu, tentunya ini menjadi keseriusan untuk disediakan tempat strategis di Kota Mataram yang tidak jauh dari pantai, seperti beberapa muara sungai bisa dijadikan tempat parkir perahu, asalkan sudah dikeruk dan normalisasi yang bagus dan tersedia tempat parkir khusus perahu nelayan.

“Sesuai visi-misi pasangan AQUR akan terus melakukan pembenahan dari bawah dan akses modal usaha yang mudah,’’ katanya.(*)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *