JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA Maad Umar

 

MATARAM – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB terus berupaya mengumpulkan zakat, infaq dan sekedah (ZIS) dari para muzakki untuk selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima zakat.

Kendati di tengah pandemi, Baznas terus berinovasi dalam mengumpulkan ZIS sehingga tahun 2021 kemarin dana yang terkumpul sebesar Rp 31,5 miliar.

 

Wakil Ketua III Baznas Provinsi NTB H. Maad Umar mengatakan, sebelumnya di tahun 2020 saat tahun pertama pandemi Covid-19, jumlah ZIS yang terkumpul sebanyak Rp 28 miliar. Meskipun di masa pandemi, dia bersyukur dana yang terkumpul tidak menurun. Dan di tahun 2021 yang sebelumnya diperkirakan akan menurun, justru mengalami kenaikan.

 

“Pada saat covid seperti kita ketahui banyak Baznas lain yang terseok-seok, termasuk kita. Namun kami bersyukur pada akhir 2020 justru kami mengalami kenaikan 2 miliar,” bebernya, kemarin.

 

Dia memuji semangat dari para muzakki untuk terus mengeluarkan zakatnya melalui Baznas, terutama muzakki yang berasal dari pegawai pemerintah daerah. Hal ini didukung juga oleh bantuan kebijakan dari gubernur dan pimpinan OPD agar semua pegawai memperhatikan masalah kewajibannya membayar zakat profesi.

 

Hal yang penting juga untuk diapresiasi adalah pembayaran zakat, infaq maupun sedekah dari masyarakat yang dilakukan melalui online. Sebab, Baznas NTB sendiri telah menyediakan layanan khusus online bagi para muzakki yang ingin memanfaatkan perangkat digital dalam menunaikan kewajibannya.

 

“Kami menemukan di rekening koran kita itu zakat yang berasal dari hamba Allah, kita tidak tahu siapa yang mengeluarkan zakat itu. Itu cukup besar. Misalnya ada yang 100 ribu, 250 ribu, satu juta misalnya. Karena ada kita beri layanan barcode yang di taruh di beberapa tempat keramaian, biar masyarakat gampang berzakat,” sebutnya.

 

Adapun untuk pendistribusian ZIS, program Baznas di seluruh Indonesia secara umum sama saja yaitu ada lima program utama yang meliputi Baznas Peduli, Baznas Taqwa, Baznas Sehat, Baznas Cerdas dan Baznas Makmur. Hanya saja di setiap Baznas daerah itu ada saja yang menjadi penekanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

 

Misalanya pada program Baznas Peduli, pihaknya memberikan bantuan kepada orang yang sakit, khususnya mereka yang dirujuk ke RSUD Provinsi dan rujukan selanjutnya. Yang dibantu oleh Baznas itu bukan biaya berobatnya, sebab sudah ada BJPS yang mencover. Sehingga yang dibantu oleh Baznas adalah keluarga yang mendampingi orang yang sakit itu.

 

Selanjutnya, ada program Pembangunan Rumah Layak Huni (Mahyani). Di tahun 2022 ini ditargetkan sebanyak 300 unit rumah yang dibangun dengan alokasi sekitar Rp 5,4 miliar.

“Kalau Baznas makmur ini kita memberikan bantuan modal usaha. Sudah ada seribuan UMKM mulai dari 1 – 3 juta per orang. Insya Allah kita akan terus kembangkan,” ucapnya.(jho)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *