ilustrasi

MATARAM – Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB menemukan dua kasus covid-19 varian Omicron. Satu merupakan warga Sumbawa dan satunya dari Kota Mataram, berdasarkan riwayat perjalanan mereka tidak pernah bepergian ke luar negeri. Untuk warga kota Mataram sendiri dikonfirmasi telah meninggal dunia. Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan WGS dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan tanggal 20 Januari 2022 Nomor SR.01.07/2/1706/2022 perihal Laporan hasil pemeriksaan SGTF dan WGS Covid-19.

 

“Di Kota Mataram usinya 62 tahun perempuan atas nama SBS. Yang di Sumbawa pernah vaksinasi namun yang kota Mataram belum vaksin sama sekali. Kalau di Kota Mataram sudah meninggal dunia. Dia punya komorbit sangat banyak misalnya gangguan paru paru ada juga kasus anomia,” ungkap Kadis Kesehatan NTB, Lalu Hamzi Fikri, kemarin.

 

Kadikes menilai yang di kota Mataram merupakan transmisi lokal. SBS terkonfirmasi positif pada tanggal 13 Desember 2021 di RSUD Kota Mataram, tidak ada riwayat berpergian maupun melakukan perjalanan ke luar daerah.

 

“Pasien (SBS) karena sakit cukup lama,” tuturnya.

 

Selanjutnya atas nama JDH berusia 72 tahun dengan jenis kelamin perempuan asal Kabupaten Sumbawa. JDH terkonfirmasi positif pada tanggal 26 Desember 2021 di RSUD HL Manambai Abdulkadir, Sumbawa. Kendati sebelumnya telah menerima vaksinasi satu kali pada 18 November 2021 menggunakan jenis vaksin AstraZeneca (AZ). Tapi saat ini JDH telah dinyatakan sembuh.

 

Sementara, kontak eratnya JDH, memiliki 27 orang kontak erat termasuk anak dan suaminya. Tetapi hasil semua kontak erat tidak ada ditemukan positif, bahkan setelah diperiksa hasilnya negetif semua.

Hamzi menyebutkan, ada beberapa hal yang telah dilakukan Dinas Kesehatan untuk melakukan pencegahan, di antaranya, melakukan tracking lebih lanjut kepada semua orang yang teridentifikasi sebagai kontak erat, melakukan testing kepada semua kontak erat, mengaktifkan kembali Posko Kewaspadaan Covis-19 di setiap desa dan kelurahan.

“Diharapkan kepada semua lapisan masyarakat untuk tetap tenang, hindari keramaian, menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat,” serunya.

 

Disamping itu, Hamzi juga menegaskan bahwa upaya pihaknya juga memperkuat, testing, tracing, treatment (3T), serta mempercepatan pemberian vaksinasi, baik dosis pertama hingga dosis lanjutan Booster (dosis ke 3).

 

“Tetap tentang dan waspada,” imbaunya.

 

Data Dinkes NTB per 22 Januari 2022, akumulasi kasus Covis-19 sebanyak 27.817 kasus. Dengan rincian, pasien sembuh 26.864 orang, meninggal 916 orang dan masih isolasi atau kasus aktif sebanyak 37 orang.

Berdasarkan data yang dipegangnya per tanggal 23 Januari Omicron sudah menyebar di 122 negara, sementara kasus di Indonesia sebanyak 1.255 kasus. (jho)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 420

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *