PRAYA – Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) Lombok Tengah menolak keras rencana pemerintah pusat memotong insentif nakes 50 persen tahun 2021
Salah satu nakes di RSUD Praya yang juga Humas Covid-19 RSUD, Yuda Permana menolak adanya pemotongan insentif nakes sebesar 50 persen. Dia mengatakan, adapun jumlah nakes saat ini bervariasi tergantung dari kenaikan kasus.
Katanya, sekarang kasus covid-19 sedang melonjak, sehingga pihaknya mengatakan tidak ada wacana untuk mengurangi jumlah Nakes. Bahkan saat ini, dia membeberkan sedang mempersiapkan penambahan jumlah tempat tidur pasien yakni mulai bulan Juli ini dilakukan penambah ruangan. Untuk itu tentu akan menambah jumlah nakes.
“Biasanya jika ada peningkatan kasus kita akan tambah sekitar 25 persen,” beber Yuda.
Sementara, Direktur RSUD Praya Muzakkir Langkir mengatakan bahwa, pembayaran insentif nakes yang masih belum terbayarkan tahun 2021 ini akan dilakukan melalui rekening dan aplikasi masing-masing nakes.
Selain itu, pihaknya juga sudah mengusulkan ke pusat mengenai pembayaran dan akan dibayarkan sumber APBD, namun mengenai dengan jumlah nakes yang akan dibayarkan insentif masih belum diketahui berapa.
“Kami masih melakukan revisi data di rumah sakit,” bebernya, Senin kemarin.
Langkir menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan pembayaran mulai dari Januari sampai dengan bulan April tahun ini, namun untuk tahun ini akan ada pemotongan sebesar 50 persen mengingat adanya rancangan peraturan menteri terkait insentif nakes.(tim)