MATARAM – Kuat dugaan adanya permainan dalam penjualan minyak goreng di tanah air. Termasuk di Provinsi NTB. Saat ini minyak goreng langka akibat ulah oknum distributor ‘nakal’ yang bermain, termasuk dengan cara melakukan penimbunan.
Anggota Komisi II DPRD NTB dari Fraksi Gerindra, Khirul Warisin merasakan kelangkaan minyak goreng. Termasuk di retail Mataram tidak ada. “Saya mengalami langsung saat masuk di salah supermarket di Mataram. Di gerai nya nggak ada stok minyak goreng,” ungkapnya kepada media, kemarin.
Menurutnya, kondisi ini cukup meresahkan masyarakat. Minyak goreng (Migor) menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Dengan penerapan harga murah Rp 14 ribu itu, tentunya sangat membantu kalangan bawah namun disisi lain sangat merugikan jika terjadi kelangkaan.
“Saya curiga ini sengaja disimpan (ditimbun) distributor. Sambil menunggu pengaturan harga baru,” tuduhnya.
Menurut dia, pemerintah tidak boleh diam. Jika pemerintah peduli dengan masyarakat bawah maka harus mengambil sikap tegas. Termasuk gubernur diminta meminta bawahannya melakukan sidak bersama aparat penegak hukum untuk memperjelas seluruh keadaan tersebut.
“Saya meminta pak gubernur agar melakukan koorodinasi dengan Kapolda membentuk tim sidak terhadap distributor,” desaknya.
Katanya, jika masih ada yang ditemukan distributor menaikkan harga berarti itu namanya main-main. Apalagi sampai sengaja menimbun dengan tujuan yang merugikan masyarakat.
“Kalau sampai ditiadakan berarti ada niat tidak baik,” sebutnya.
Politisi Gerindra ini mendorong agar Pemprov segera tanggap dalam masalah ini. Tidak terkesan acuh apalagi cuek. “Pemerintah harus tanggap,” katanya.
Mantan Wakil Bupati Lombok Timur ini berjanji akan segera menyampaikan kondisi ini di internal komisi agar memanggil mitra OPD yaitu, Dinas Perdagangan Provinsi NTB supaya masalah ini tidak berlarut-larut.
Anggota Komisi II DPRD NTB lainnya, Muh Akri juga mendengarkan langsung keluhan masyarakat. Hal itu diterimanya saat menyerap aspirasi (Reses) masyarakat, belum lama ini.
Politisi PPP itu mengatakan akhir-akhir ini memang pantauan terhadap harga minyak goreng ini menjadi pembicaraan secara nasional. “Saya akan suarakan apa yang menjadi jeritan masyarakat hari ini,” janjinya.(jho)
Di CV. SKM hari ini masuk 5 container x 1.528 dus x 12 liter merek mitra= 91.680 liter merek mitra
Di PT Star
Sisa 50 ton milik UD. Lumayan. Minggu depan lewat CV SKM akan masuk lagi sekitar 3 container minyak goreng mitra dan filma.
Lewat PT.STAR, Pertengahan maret akan masuk 2. 800 ton, muat di belitung