MUHAMAD RIFA'I / RADAR MANDALIKA INDAH : Dua orang pengunjung wisata Bukit Kayangan tengah duduk santai di sekitar lokasi.

 

Pengunjung Bisa Nikmati Keindahan Alam dari Ketinggian Hingga Suasana Pantai

 

 

Banyak destinasi wisata desa yang bisa membuat wisatawan betah. Salah satunya, Desa wisata Bukit Kayangan yang merupakan desa wisata dengan paket komplit. Seperti apa keindahannya? Berikut laporan wartawan Radar Mandalika.

 

MUHAMAD RIFA’I – LOTIM

 

DESTINASI wisata Bukit Kayangan Desa Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur (Lotim), berada di ketinggian 82 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL). Dari pusat Pemerintahan Kabupaten Lotim, untuk mencapai destinasi wisata yang mulai beroperasi sejak tahun 2021 ini, kita akan menempuh perjalanan sekitar 35 menit.

Begitu masyarakat sampai di dekat Puskesmas Labuhan Lombok yang dibangun Pemerintah Dserah (Pemda) Lotim belum lama ini, terdapat sebuah pelang sebagai penunjuk arah. Kondisi infrastruktur jalan yang masih alami, membuat wisatawan yang masuk ke kawasan itu akan sedikit bergoyang dengan jalan yang penuh bebatuan. Meski jalan sedikit bebatuan, tapi tidak membahayakan wisatawan.

Begitu masuk pintu gerbang destinasi ini, wisatawan akan dikenakan biaya masuk Rp 5 ribu, itu termasuk biaya parkir. Sedangkan untuk Camping Ground cukup membayar Rp 15 ribu per orang untuk satu hari satu malam. Pihak pengelola bahkan menyiapkan paket wisata mengelilingi gili menggunakan perahu, melakukan diving atau snorkling, dan lainnya. Untuk menikmati kamar kecil, wisatawan hanya akan membayar seikhlasnya saja, dengan memasukkan pada kotak yang telah disediakan. Kamar kecil yang disiapkan juga cukup bersih dan terawat.

Di sana, wisatawan akan langsung diperlihatkan sebuah prasasti pendirian destinasi yang diresmikan dan ditandatangani oleh Bupati Lotim HM Sukiman Azmy, bersama Kepala Desa Labuhan Lombok Hj. Zainab Masarro.

Di destinasi ini, wisatawan akan dimanjakan hembusan angin laut dan perbukitan yang sangat segar. Selain itu banyak spot foto yang bisa dijadikan sebagai tempat mengabadikan setiap momen pada destinasi tersebut. Karena berada di ketinggian 82 MDPL, dari ketinggian itu bisa melihat pemandangan Gunung Rinjani, indahnya pantai, bisa melihat selat alas Pulau Sumbawa, hingga Pulau Panjang yang biasa menjadi pusat gempa bumi beberapa tahun lalu. Dari ketinggian itu pula, bisa melihat hamparan perkampungan wilayah Desa Labuhan Lombok, hingga lalulalang Kapal Penyebrangan Pulau Sumbawa dan lalulalang perahu nelayan.

Jika merasa tidak puas berada di atas perbukitan, wisatawan bisa turun menikmati indahnya pantai dan mandi dengan kondisi pantai yang sangat bersahabat, dengan pasir hitamnya. Yang jelas, bagi wisatawan yang datang berkunjung ke tempat ini, pastinya akan merasa puas. Bisa pula menikmati beragam jenis kuliner, hingga makanan ringan buatan masyarakat Labuhan Lombok yang dititip pada kedai wisata itu.

Abdul Haris Munandar, Ketua pengelola destinasi wisata Bukit Kayangan mengatakan, awalnya bukit milik Pemda Lotim yang tandus dan banyak tumbuh pohon lamtoro ini dikelola perusahaan, dan lama kosong tak terkelola. Tahun 2018 lalu, pemuda desa ini berkeinginan mengelola destinasi Bukit Kayangan itu.

Namun karena gempa bumi menerjang Lotim, sehingga keinginan itu urung terealisasi. Tahun 2019 pasca gempa bumi ditengah pemerintah masih fokus melakukan recovery, muncul lagi wabah atau Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Dengan wabah itu kembali mengurung niat pemuda membangun destinasi tersebut. Begitu new normal tepatnya bulan Oktober, tahun 2021 pemuda yang didukung kuat oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Labuhan Lombok, mulai bergerak mewujudkan dan membangun destinasi Bukit Kayangan itu.

Jumlah anggaran yang digelontorkan Pemdes Labuhan Lombok untuk membangun destinasi wisata itu, sebesar Rp 450 juta. Ketika itu hal pertama menjadi perhatiannya, ialah membuat sumber air, parkir dan beberapa sarana dan prasarana pendukung lainnya. Begitu semuanya rampung, Bulan Desember pada tahun yang sama, destinasi ini mulai beroperasi setelah diresmikan Bupati Lotim bersama Kades Labuhan Lombok.

Sejak beroperasi, animo masyarakat mendatangi destinasi wisata ini sangat tinggi. Setiap harinya, ratusan orang datang untuk menikmati indahnya destinasi yang disajikan pengelola yang berjumlah belasan orang dari kalangan pemuda. Hebatnya, dari sekian jumlah destinasi wisata desa di Lotim, destinasi wisata Bukit Kayangan yang masuk dalam nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan masuk dalam 100 besar, dari 300 desa wisata yang ikut dalam nominasi tersebut. Meski pun, pembangunan desa wisata Bukit Kayangan ini baru mencapai 30 persen, dan masih banyak lagi yang akan dibangun dan dibenahi.

“Pemandangan yang didapat di destinasi wisata Bukit Kayangan ini, banyak yang tak bisa didapatkan di destinasi wisata lainnya di Lombok Timur. Kehadiran destinasi wisata ini, untuk membantu pemerintah desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Ketua Pengelola Destinasi Wisata Bukit Kayangan, Abdul Haris Munandar. (*)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *