Pihak Unram Sampaikan Permohonan Maaf, Tinggalkan Dua Orang Anak
Prof.Ir.H. Sunarpi. PHD tutup usia, dunia pendidikan di NTB berduka. Almarhum yang pernah dua periode menjadi Rektor Unram ini, menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Provinsi.
HAZA-LOMBOK TENGAH
KABAR duka ini pertama kali banyak dibagikan di group wa dan media social. Banyak orang terkejut atas berpulangnya Prof.Ir.H. Sunarpi. PHD ke sang khalik. Bahkan banyak juga tidak percaya dan mencari tahu kebenaran informasi itu, Kamis sekitar pukul 10.15 Wita.
Dalam kesempatan itu, wartawan Radar Mandalika usai salat Jumat menyempatkan diri menghadiri proses pemakaman almarhum di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat.
Pada saat pemakaman, semua tokoh agama, masyarakat, pemuda bahkan para ASN termasuk Sekda NTB, L Gita Ariadi, Kakanwil NTB juga ikut hadir dalam pemakaman almarhum.
Sementara, adapun data diperoleh Radar Mandalika, Prof.Ir.H. Sunarpi. PHD merupakan seorang tokoh Pendidikan yang lahir di Puyung 4 Agustus 1962, almarhum pernah S1 Fakultas Pertanian tahun 1984, Briding Program FMIPA ITB Bandung dan S3 Faculty of Science and Technology, La Trobe University Australia.
Wakil Rektor Ii Unram, Prof. Dr. H. Kurniawan , SH. M.Hum di lokasi meceritakan perjalanan hidup almarhum, cerita dimulai dari riwayatnya pernah mengikuti tes CPNS di Unram golongan III A pada 1 september 1986 dan diangkat menjadi PNS 1 Oktober 1987. Penganter pringkat 1 III B 1 Desember 1991, penganter III C 1 April 1993, penganter 1 golongan III D 1 april 1995, pembina IV A 1 april 2000, pembina tingkat 1 IV B 1 April 2005, pembina utama muda IV C 24 Mei 2007, pembina utama IV D 2011 dan pembina utama madya IV D 1 Juli 2019.
Sementara, jabatan yang pernah diduduki almarhum di Unram Dosen 1986, Ketua UPT-MIPA (2001-2002), Guru Besar Bidang Fisiologi Tumbuhan (2005), Dekan Fakultas MIPA (2007-2009), Rektor Periode I (2009-2013) dan Rektor Periode II (2013-2017). Selain jabatan di dalam kampus juga menjabat sebagai Katua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim ICMI NTB, 2013 dan Ketua Yayasan Generasi Muslim Cendikia NTB.
“Almarhum meninggalkan seorang istri Hj. Sri Widyastuti, Ph.D (Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram) dan dua orang anak Eka Sunarwidhi Prasedya, Anggit Listyacahyani,” ceritanya.
Pada pemakaman Jumat kemarin, Rektor Unram, Prof. H. Lalu Husni juga menyampaikan rasa belasungkawanya dengan perasaan duka yang mendalam. Pada sambutan dia menyampaikan, atas nama keluarga dan atas nama universitas ia menyampaikan, Prof. Sunarpi merupakan salah seorang dosen, guru besar dan peneliti terbaik yang memiliki jaringan tidak hanya secara nasional namun internasional.
“Hasil-hasil karya beliau banyak dipublikasikan di jurnal-jurnal terintegrasi secara internasional yang sudah dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat,” katanya.
Beliau juga pernah menjadi rektor kedelapan Universitas Mataram (UNRAM), banyak kontribusi yang pernah dilakukan untuk kemajuan Universitas Mataram. Karena itu Universitas Mataram sangat kehilangan sosok almarhum. “Semoga amal beliau diterima di sisi Allah SWT,” ucapnya.
Selain itu rektor Unram, dia juga menyampaikan perjalanan pengobatan yang dilakukan oleh Prof.Ir.H. Sunarpi, almarhum sebenarnya tidak pernah terdengar memiliki riwayat penyakit berat selama ini. Hanya saja dua minggu lalu, Direktur RS Unram memberikan kabar almarhum masuk ruang perawat. Hingga kondisi yang tidak kunjung membaik, akhirnya dirujuk ke RSUD Provinsi NTB.
“Dokter dan tenaga medis di dua rumah sakit ini memberikan pelayanan yang terbaik,” sambungnya.
Dia katanya, Kamis (24/12) menghembuskan nafas terakhir genap usia 58 tahun.(*)