Oleh : Hilma Fanniar Rohman

(Dosen Universitas Ahmad Dahlan)

 

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Mu’ti memperkenalkan konsep deep learning ful-ful sebagai metode pembelajaran yang dapat mempermudah siswa untuk memahami materi dengan cara yang lebih ringan namun tetap efektif. Konsep ini terdiri dari tiga prinsip utama, yaitu mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan), yang diyakini dapat mengubah cara siswa belajar dan berinteraksi dengan materi pelajaran.

Mindful Learning: Menumbuhkan Kesadaran dalam Proses Belajar

Deep learning ful-ful mengajak siswa untuk lebih fokus dalam proses belajar, dengan menciptakan kesadaran penuh dalam setiap langkah pembelajaran. Prinsip mindful learning menekankan pentingnya kesadaran siswa terhadap apa yang mereka pelajari, serta memberi ruang bagi siswa untuk hadir secara aktif dalam kelas. Dengan teknik seperti meditasi atau refleksi sebelum pelajaran, siswa bisa menurunkan tingkat stres yang sering dialami dalam pendidikan formal. Hal ini memungkinkan mereka untuk belajar dengan lebih tenang, terfokus, dan lebih mudah mengingat materi yang dipelajari.

Meaningful Learning: Menghubungkan Pembelajaran dengan Kehidupan Sehari-hari

Selanjutnya, prinsip meaningful learning berfokus pada relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran yang bermakna akan membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk mempelajari materi karena mereka bisa melihat dampaknya dalam kehidupan mereka. Hal ini sejalan dengan teori konstruktivisme dari Jean Piaget yang menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi ketika siswa menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya. Pembelajaran menjadi lebih aplikatif, bukan sekadar menghafal teori tanpa ada kaitannya dengan dunia nyata.

Joyful Learning: Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan

Prinsip ketiga, joyful learning, sangat penting karena dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi. Ketika siswa merasa senang, mereka cenderung lebih terbuka terhadap materi pelajaran dan lebih termotivasi untuk belajar. Dalam teori motivasi Self-Determination Theory (SDT) oleh Deci dan Ryan, disebutkan bahwa siswa memiliki tiga kebutuhan psikologis utama: kompetensi, hubungan sosial, dan otonomi. Pembelajaran yang menyenangkan dapat memenuhi ketiga kebutuhan ini, yang pada gilirannya mendorong motivasi intrinsik siswa untuk belajar dengan lebih baik.

Inovasi dalam Metode Pembelajaran

Untuk mendukung implementasi deep learning ful-ful, perlu adanya inovasi dalam metode pembelajaran. Strategi seperti pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), eksplorasi, dan gamifikasi dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan menemukan cara baru untuk memahami materi. Pendekatan ini juga memberi kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata. Sebagai contoh, dalam mata pelajaran sains, siswa bisa melakukan eksperimen dan mengumpulkan data untuk kemudian menganalisisnya secara mandiri, sehingga belajar menjadi lebih kontekstual dan relevan.

Peran guru pun mengalami perubahan. Dalam model deep learning ful-ful, guru tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa mengeksplorasi dan memahami materi secara lebih mendalam. Guru perlu memiliki pemahaman yang lebih luas tentang pendekatan ini, serta keterampilan dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung prinsip mindful, meaningful, dan joyful.

Tantangan dalam Implementasi Deep Learning Ful-Ful

Walaupun konsep ini sangat menjanjikan, implementasi deep learning ful-ful di sekolah-sekolah Indonesia tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesiapan guru dalam menerapkan metode ini. Banyak guru yang mungkin belum familiar dengan pendekatan ini, dan mungkin memerlukan pelatihan intensif untuk menguasai teknik-teknik pembelajaran yang sesuai. Selain itu, infrastruktur yang mendukung, seperti fasilitas belajar yang interaktif dan teknologi yang memadai, juga sangat penting untuk memastikan keberhasilan pendekatan ini.

Penting bagi pemerintah untuk memberikan dukungan kebijakan yang jelas, termasuk menyediakan pelatihan bagi guru, serta akses ke sumber daya yang mendukung penerapan metode pembelajaran ini. Tanpa dukungan ini, konsep deep learning ful-ful berisiko tidak dapat diterapkan secara optimal.

Penerapan di Sekolah dan Perspektif Masa Depan Beberapa sekolah di Indonesia sudah mulai mengimplementasikan deep learning ful-ful, meskipun skala penerapannya masih terbatas. Sekolah-sekolah yang telah mengadopsi pendekatan ini melaporkan adanya peningkatan keterlibatan siswa, serta penurunan stres dan kecemasan akademik di kalangan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa prinsip mindful, meaningful, dan joyful dalam pembelajaran dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih positif dan produktif.

Jika diterapkan secara menyeluruh, deep learning ful-ful berpotensi menghasilkan generasi yang lebih cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global. Penerapan prinsip-prinsip ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, tetapi juga membentuk siswa yang lebih adaptif dan mampu berpikir kritis dalam menghadapi perubahan zaman.(*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 490

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *