MATARAM—Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke 32 akan digelar di Kota Mataram, pada Februari 2025 mendatang. Sejumlah isu strategis kesehatan di Indonesia akan dibahas dalam Musyawarah Nasional Dokter Indonesia itu. Sebanyak 2.500 dokter seluruh daerah di Indonesia diperkirakan akan hadir. Mulai perangkat organisasi dari pusat, wilayah, hingga cabang.
Ketua Umum PB IDI, dr. Moh. Adib Khumaidi mengatakan muktamar yang berlangsung di Mataram akan menjadi sejarah dan monumental. Sebab membentuk pondasi proses adaptasi dan perubahan IDI kedepan.
“Lebih berperan memberikan kemanfaatan untuk anggota dan masyarakat Indonesia,” terang Adib melalui Video conference saat Press Conference yang berlangsung di Hotel Lombok Raya Mataram, Sabtu (21/9)
Mengambil tema “Membangun Soliditas Dalam Beradaptasi Untuk Mewujudkan Profesi Kedokteran Indonesia yang Berkemajuan”. IDI ingin menguatkan pondasi menjadi organisasi yang lebih baik, profesional, dan modern.
“Muktamar IDI juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kerja sama di antara para profesional medis Indonesia, mempromosikan budaya adaptabilitas dan inovasi dalam menghadapi perubahan lanskap pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Kegiatan bergengsi tiga tahunan itu diharapkan menciptakan kekompakan, tanggungjawab, dan keteguhan seluruh dokter dalam beradaptasi menjalankan tugas.
“Ini penting agar marwah organisasi dapat terus terjaga, soliditas juga. Tujuan untuk membangun kemajuan dan perkembangan dalam bidang kesehatan dapat tercapai dengan baik,” pungkasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Nasional Muktamar IDI ke 32, dr. Telogo Wismo Agung Durmanto, mengatakan Muktamar IDI menjadi platform diskusi dan berbagi pengetahuan tentang tantangan dan peluang yang dihadapi profesi medis di Indonesia.
“Dengan beradaptasi dengan perubahan lanskap pelayanan kesehatan dan membangun solidaritas, para profesional medis Indonesia dapat bekerja menuju sistem pelayanan kesehatan yang lebih progresif dan efektif,” jelas dr. Telogo.
Menurutnya kota Mataram dipilih menjadi tuan rumah Muktamar IDI ke 32 melalui tahapan proses seleksi oleh Panitia Nasional. Hingga akhirnya ibu kota Provinsi NTB itu terpilih dengan berbagai potensi yang akan membawa kesan baik.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Daerah Muktamar IDI ke 32, dr.Lalu Ahmad Syarif merasa bangga atas terpilihnya Mataram sebagai lokasi perhelatan Muktamar tersebut.
“Keramahtamahan masyarakat kota Mataram dalam kehidupan sosial yang menjadi prinsip penting bagi kami untuk menjamu tamu yang datang dalam Muktamar IDI mendatang,” terangnya.
Selain membahas berbagai isu dan perkembangan terkini bidang kesehatan, Muktamar IDI juga menjadi ajang memperkuat solidaritas antar dokter. Menjalin kerjasama dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan Muktamar IDI juga diadakan simposium ilmiah, diskusi panel, dan lokakarya dengan topik-topik seperti inovasi medis, kebijakan pelayanan kesehatan, dan pengembangan profesional. Selain itu juga diselenggarakan pameran beragam perkembangan bidang kesehatan dimana IDI membuka kesempatan kolaborasi bagi para pelaku industri bidang kesehatan untuk terlibat dalam pelaksanaan Muktamar IDI 32 dan berjejaring diantara para profesional medis dari seluruh Indonesia.
Kegiatan itu akan memberikan dampak multiplayerefek perkembangan daerah. Mulai dari sisi kesehatan hingga pertumbuhan ekonomi daerah.
“Muktamar tidak hanya menghadirkan efek untuk daerah tapi juga manfaatnya untuk masyarakat kita. Banyaknya 2.500 itu datang dengan keluarganya,” ujar Ketua IDI Kota Mataram, dr H Emirald Isfihan.
Menurutnya tidak mudah sehingga Mataram bisa ditunjuk menjadi lokasi Muktamar. Seleksi dan penilaian yang ketat hingga bersaing dengan daerah lain. Namun keindahan alam di Lombok, kultur budaya hingga keramah tamahan warganya membuat Mataram bisa dipilih.
Ia berharap selama pelaksanaan dari 12-15 Februari 2025, seluruh masyarakat bisa menjadi tuan rumah yang baik. Sehingga meninggalkan kesan yang baik kepada para dokter tersebut.(win)