IST/RADAR MANDALIKA DIJAGA KETAT: Pintu masuk menuju Lombok Utara mendapat penjagaan ketat dari aparat dan satgas Covid-19.

KLU–Penjagaan ketat masih diberlakukan oleh tim satgas Covid-19 bersama sejumlah stakeholder bagi masyarakat yang masuk wilayah Lombok Utara. Selain pengecekan KTP serta cek suhu dan masker, pemerintah daerah juga memberlakukan tes bebas Covid-19 secara langsung untuk memastikan warga yang masuk wilayah Dayan Gunung bebas Covid-19 atau tidak.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara dr Bahrudin saat dikonfirmasi Selasa kemarin membenarkan atas kebijakan tersebut. Langkah tersebut diambil pemerintah sebagai upaya antifipasi penularan Covid-19, karena saat ini lonjakan kasus belum menunjukan penurunan. Malah justru tiap hari ditemukan kasus baru positif Covid-19.

Tes bebas Covid-19 dilaksanakan di perbatasan masuk Lombok Utara, diantaranya di Pusuk dan Klui Kecamatan Pemenang. Bentuk tes yang diberikan yakni rapid antigen, sehingga hasilnya dapat diketahui secara cepat.

Namun tes bebas Covid-19 ini tidak dapat dilakukan secara keseluruhan kepada semua pihak yang masuk menuju Lombok Utara. Dalam sehari ditargetkan hanya 25 orang yang dirapid antigen, mengingat keterbatasan alat. Sehingga pihaknya melakukannya secara acak dengan memilih beberapa orang yang masuk indikasi tertentu, seperti melihat suhu tubuhnya yang tinggi dan juga golongan lansia.

“Kita sudah mulai hari ini, dan akan berakhir hingga 24 Mei mendatang sehabis lebaran Topat,” ujarnya.

Kebijakan rapid antigen ini dilakukan kata Bahrudin, merujuk pada Sprin Kapolres yang telah disampaikan kepada kepala daerah, guna mendukung pencegahan penularan virus Covid-19. Dimana upaya ini dalam rangka meminimalisir penularan di Lombok Utara, yang mana saat ini angka kasus masih ditemukan cukup tinggi dan terus mengalami perkembanga. Per hari ini tercatat sebanyak 33 kasus positif, dan 5 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk kasus meninggal dunia dilaporkan belum ada penambahan.

Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 15 orang, sementara sisanya dilakukan perawatan di sejumlah rumah sakit. Menyangkut hasil rapid antigen hari pertama tes kemarin, Bahrudin belum mengetahui jelas hasilnya. “Saya belum cek ke lapangan, nanti tunggu laporan,” jawabnya.

Masih berkembangnya wabah Covid-19 ini diharapkan menjadi atensi semua pihak. Bahrudin mengajak semua lapisan masyarakat agar mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dengan tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan dengan tetap mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Hal ini jelasnya telah ditekankan pula pada edaran Kementerian Kesehatan, dan diteruskan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah.
“Kita khawatir jika masyarakat kendor dalam penerapan protokol kesehatan dapat menjadi peluang virus berkembang,” ujarnya.(Dhe)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *