ilustrasi

MATARAM-Masker bedah sudah habis di sejumlah apotek di Kota Mataram. Termasuk kabupaten kota lain di NTB. Ini gara-gara masker bedah diminta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri, pasca virus korona meluas.

Kepala Dikes NTB dr. Nurhandini Eka Dewi meminta kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir, apalagi panik. Hal itu disampaikan Eka, Sabtu kemarin saat dihubungi via ponsel.

Eka mengungkapkan, kelangkaan masker terjadi bukan hanya di NTB melainkan seluruh daerah di Indonesia.

Sementara soal kelangkaan dan mahalnya harga masker bedah, Eka menjelaskan bahwa  itu sudah menjadi hukum ekonomi,  karena mamang itu akan terjadi pada setiap barang sudah mulai dicari banyak pihak. Akhirnya terjadi kehabisan stok. Eka pun mengakui bahwa masker N95 itu sendiri mengalami kekosongan dan tidak ada sama sekali, yang ada hanya masker biasa itupun pihaknya sudah di wanti-wanti karena itu akan mengalami kekosongan dalam jangka panjang oleh pihak pabrik.

“Kerana mengingat jangan sampai suatu saat masker belum datang dan kehabisan stok di rumah sakit,” katanya.

 Sementara, pihaknya juga mengatur pemakaian masker di rumah sakit dimana bagi yang sakit dan yang bekerja di sana yang bisa menggunakan masker karena  mempunyai resiko dan kontak langsung dengan pasien rumah sakit.

 Eka pun menegaskan, sementara di bawah dianjurkan bagi yang sakit saja untuk menggunakan masker, seperti yang mengalami batuk pilek agar tidak menular ke yang lain.

Terkait dengan maraknya beberapa apotek yang menjual masker dengan harga yang mahal iya mengharapakan agar dijual dengan harga yang wajar, sementara dari kemenkes sendiri mewanti jangan sampe melihat dan ada penimbunan masker.

“Namun suatu kesyukuran di NTB sendiri tidak ada penimbunan masker karena maskernya yang sedikit,” bebernya.

Sementara katika ditanyakan terkait dengan upaya untuk menindak lanjuti ataupun upaya peringatan terhadap beberapa apotek. Eka mengaku juga menjual dengan harga yang mahal, iya menagaskan,  agar warga tidak panik.

“Kalau nggak perlu pake masker ya nggak usah, ungkapnya.

Dan itu hukum ekonomi anggapnya dimana kalo nggak beli yaa nggak naikkan harga, yang tidak perlu pake masker jangan pake masker saya aja begitu,  kecuali saya ke sarana kesehatan yang berhubungan dengan pasien.

“jadi kalo kita udah punya prinsip seperti itu otomatis permintaan masker akan tirun kalo permintaan tirun harga juga akan turun kembali iya menegaskan bahwa itu hukum ekonomi,  sekalipun di suruh menurunkan namun di belakannya di naikkan juga nggak bisa apa-apa,” katanya. (rif)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 136

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *