MATARAM – Sejumlah mahasiswa yang mengaku tergabung dalam Aliansi dan Rakyat Nusa Tenggara Barat melakukan aksi demo di depan gedung DPRD NTB, Rabu kemarin. Dalam aksi ini, sekelompok mahasiswa sempat “ngamuk” lantaran taka da satupun anggota dewan yang menerima kedatangan mereka. Massa aksi kemudian mendobrak gerbang kantor dewan hingga roboh.
Dalam orasi yang berlangsung kurang lebih satu jam ini, mahasiswa ditemui Sekwan DPRD NTB, Mahdi. Namun sayang kedatangan Mahdi ditolak pendemo.
Adapun tuntutan dalam aksi ini, mereka mempersoalkan kebijakan pemprov NTB yang dianggap kontroversial. Parahnya, pemerintah NTB akan memberikan tunjangan beras kepada aparatur sipil Negara (ASN). Mahasiswa menolak rencana Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.
Di tengah kondisi seperti ini, menurut mereka harusnya pemerintah memperhatikan kondisi rakyat di bawah. Bukan justru memberikan keuntungan bagi ASN. “Kami menolak pemberian tunjangan beras untuk aparatur sipil negara, kami meminta agar memasifkan sosialisasi terkait vaksin di seluruh NTB,” tegas korlap aksi, Mujakir.
Sementara, koordinator umum aksi Wawan mendesak gubernur agar menyelesaikan persoalan pandemi serta transparansi mengelola anggaran dan informasi data covid-19.”Kami minta pak gubernur transparan,” tegasnya.
Kapolresta Mataram, Kombes Pol. Heri Wahyudi kepada media mengaku jika aksi ini tidak ada surat pemberitahuan. Untuk itu, polisi akan melakukan pemanggilan kepada korlap aksi.”Besok akan kita panggil,” katanya.(rif)
