FOTO ARIF/ RADARMANDALIKA.ID BAKAR: Aksi gabungan mahasiswa di Mataram dilakukan di depan kantor TVRI NTB, Senin kemarin.

MATARAM – Sejumlah gabungan mahasiswa di NTB melakukan aksi penolakan kedatangan Ketua komisi pemberantasan korupsi (KPK), Firli Bahuri di Mataram, Senin kemarin. Mahasiswa pun melakukan aksi di sejumlah titik di Kota Mataram. Selain menolak kedatangan mantan Kapolda NTB ini, mahasiswa juga meminta Firli mundur dari jabatan Ketua KPK.
Adapun mahasiswa yang melakukan aksi demo, Ikatan Mahasiswa Muhammadiayah Kota Mataram, massa ini mempersoalkan tes alih status ASN pegawai KPK atau tes wawasan kebangsaan.
Dalam orasinya, massa aksi menyebutkan jika ketua KPK saat ini telah merusak dan meruntuhkan institusi independen itu dari dalam. Firli juga disebut telah merusak dengan melakukan pelanggaran pemberhentian 36 kasus yang sedang dalam tahap penyelidikan. Massa juga meminta agar ketua KPK dicopot dan diadili karena telah melanggar kode etik yang ada di KPK, serta mengembalikan independensi KPK sebagai mana amanat reformasi.
“Kami meminta agar menuntaskan 36 kasus yang diberhentikan oleh Firli Bahuri. Kami menolak adanya tes wawasan kebangsaan alih status pegawai KPK yang tidak profesional, proporrsional, serta intimidasi kepada anggota KPK,” kata salah satu pendemo Adi Ardiansyah di depan pintu masuk Universitas Mataram.
Aksi penolakan kepada Firli juga terjadi di dalam lingkungan kampus Universitas Mataram tujuan awal Firli datang. Massa aksi dari BEM dan juga mahasiswa menyampaikan aksi penolakan di depan rektorat kampus, di kampus plat merah ini katua KPK berencena akan mengisi kuliah umum namun ditolak oleh sejumlah mahsiswa.
Sementara, pantauan wartawan Radarmandalika.Id dari aksi yang dilakukan oleh mahasiswa ini, kegiatan kuliah umum tak dilakukan.

Sementara, aksi serupa juga digelar oleh Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia KAMMI Mataram di depan kantor stasiun TVRI di jalan Majapahit, massa dari OKP IMM dan KAMMI ini sudah melakukan aksi di depan Hotel Golden Palace. Tidak puas dengan itu, massa bergeser ke depan kantor TVRI dan menuntut agar Firli mundur dari jabatannya.
Ketua Umum KAMMI Mataram, Amri Akbar dalam orasinya menuntut agar terselenggaranya proses alih status pegawai KPK menjadi ASN melalui TWK itu dilaksanakan secara terbuka dan profesional. Ia juga mendorong agar KPK segera menuntaskan beberapa kasus korupsi yang ada.”Segera tuntaskan kasus itu,” pintanya.

Sementara, Wakil Ketua KPK RI, Lili Pintauli Suregar yang mewakili kedatangan Ketua KPK ke NTB mengatakan, apa menjadi aspirasi massa aksi diklaimnya sudah diterima oleh Ketua KPK. Pasalnya, secara kolekftif koligial, Lili juga menyebutkan tidak harus ketua yang akan menerima berkas pernyataan sikap dari massa aksi dan akan membahas saat rapat pimpinan.
“Tuntutan sudah diterima oleh pimpinan KPK. Jadi permintaan teman-teman akan coba kami dengar dan coba dipelajari,” katanya di lokasi. (rif/jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 195

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *