FENDI/RADARMANDALIKA.ID H. Zainal Abidin, Eng.SPd,I.

Langganan Juara Kelas, Pernah ke Saudi dan jadi Guru

H. Zainal Abidin dikenal sebagai siswa berprestasi sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Dia selalu mendapat juara kelas setiap tahunnya. Dan sekarang menjadi Direktut Utama PT. Energi Selaparang.

FENDI-LOTIM

 ZAINAL Abidin sekolah pertama di SDN 3 yang sekarang menjadi SDN 4 Labuhan Haji. Sementara SMP di SMPN 6 Selong, sekarang menjadi SMP 2 Labuhan Haji. Sedangkan SMKK sekarang menjadi SMK 4 Mataram.

Diceritakannya, saat menempuh pendidikan dia sering mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan sekolah lainnya, Terutama yang berkaitan dengan jurusannya yaitu pariwisata.

Setelah lulus SMK, Zainal panggilan akrabnya termotivasi untuk bekerja sambil menimba ilmu, dirinya berkeinginan untuk bekerja sekaligus kuliah, sehingga Zainal memilih menjadi guru job menjadi guru ibtidailah NW Labuhan Haji.

Selang 1 tahun menjadi guru, dirinya termotivasi dengan pesan sang guru, yang sekarang Pahlawan Nasional dari NTB TGHK. Zainuddin Abdul Majid.

“Kita berjuang tidak hanya dengan mengajar, jadi kita juga bisa berjuang dengan merantau, kita sisihkan sedikit untuk pembangunan madrasah itu,” katanya bercerita pada Radar Mandalika.

Lanjutnya, kemudian dia berangkat ke Jakarta dan tes menjadi sopir di sana, namun sayang nasib belum berpihak, dia tidak lulus tes menjadi sopir.

“Ternyata sampai saya di Jakarta ternyata saya tidak bisa lulu ujian sopir karena baru- batu belajar, kalau di luar negri harus paten,” tuturnya.

Kondisi ini membuat dirinya pasrah, cita- cita menjadi seorang sopir tidak bisa tercapai, sosok ini hanya bisa memohon kepada tuhan, semoga ada jalan terbaik untuknya, sambil meminta pekerjaan apakah yang paling baik untuknya.

“Akhirnya dengan pertolongan Allah, ada namanya mr. With mencari dua orang teknikal industri. Setelah interview saya lulus menjadi teknikal industri, kemampuan bahasa inggiris saya membuat pembawa visa dari Arab Saudi ini tertarik,” tuturnya.

Sayangnya kemampuan bahasa tidak membuat dirinya paham dengan pekerjaan yang ia lalukan, akhirnya mendapatkan pelatihan dalam kelas untuk mengasah konpetensinya.

“Sampai di Arab Saudi saya bingung apa yang harus saya kerjakan, saya ditrening di kelas dengan standar ANSI (The American National Standar Institut),” ceritanya.

Pria kelahiran Labuhan Haji 29 Juni 1975 ini, akhirnya berhasil masuk di perisahaan internasional bernama Aramco (Arabian America Company) yang sekarang berubah nama menjadi Saudi Arabian Oil Company. Setelah melalui proses selesksi yang ketat. Di perusahaan tersebut dia mengawali karirnya sebagi Multi Disipliner Engenering level 2 yang mengurus berbagai bidang seperti Infection, Pedro kimical, pabrik asesor dan Industry city.

“Dengan standar Amerika dan Inggris, saya bekerja di Opsur lepas pantai saya bekerja, lumus compeny punyaknya Amerika di Irak, saya bekerja di Abudabi, juga pernah pertukaran Man Power di Plorida tentang tekhnikal welding institut (TWI),” tuturnya.

Perjalanan di luar negri dia jalani selama 8 tahun, dan akhirnya dirinya memutuskan untuk pulang ke Indonesia. “Saya pulang dan saya mendapat job McConnell Dowell punyaknya Australia sebagai QC ispector and draft document control di 106 newmont,” tuturnya.

Setelah bekerja di sana, dia sempat menjadi Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kemenag, karena PPN sudah dihapus oleh UU, ia pun mendaftar sebagai Dai, karena belum memiliki ijazah strata 1, akhirnya dia kuliah di STIT Palapa yang ada di Kecamatan Keruak.

Kemudian lanjutnya, ia terjun ke dunia politik sebagai OPG di partai Golkar, dirinya sempat di tawarkan  sebagai direktur PT. Energi selaparang pada masa kepemimpinan H. Muh. Ali Bin Dahlan, namun dirinya merasa belum siap.

Kemudian pada masa kepemimpinan H. Sukiman Azmy dirinya dipilih sebagai PLT Dirut PT. Energi Selaparang, yang kemudian terpilih menjadi dirut melalui proses pansel.

“Setelah pak Sukiman, saya jadi direktur, tapi plt dulu saat itu, Alhamdulillah berhasil terpilih,” tuturnya.

Berbekal pengalamannya malang melintang di dunia industry, bahkan di industry pengolahan air dirinya berkomitmen untuk terus memajukan perusahaan air minum dengan merek dagang asel tersebut, bahkan hingga mencapai taraf internasional.

“Jangn pernah mengharapkan sesuatu dari orang lain, karena kita yakin tuhan akan menghitung langkah- langkah kita, perbuatan baik akan mencerminkan hasil yang baik,” pungkasnya.(*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 664

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *