MATARAM – Kuota Calon Jamaah Haji (CJH) NTB tahun 2022 menurun tajam dengan jumlah diberikan 2.042. Jumlah tersebut kurang dari 50 persen dibandingkan waiting list sebesar 4.412 yang ditunda pemberangkatan sejak 2021 lalu.
“Kuota kita 2042. Kemudian jumlah dengan petugas kurang lebih 2052,” beber Kepala Kemenag Kanwil NTB, KH Zaidi Abdad, kemarin.
Jumlah kuota tersebut sepenuhnya ditentukan pemerintah pusat. Secara nasional Indonesia mendapatkan kuota 100.051 jamaah. Jumlah itu lalu dibagi ke semua provinsi se-Indonesia. Zaidi tidak bisa menjelaskan detail yang didapatkan masing-masing kabupaten kota. Dirinya berkelit bahwa jumlah itu diserahkan langsung ke masing-masing daerah.
“Kami hanya dikasih tau jumlahnya se- NTB 2000 an orang. Sebaran per kab kota sudah diatur pusat,” jelasnya.
Kemenag telah menyusun kepanitiaan. Bidang Haji dan Umrah diutusnya mengikuti rapat di Jakarta untuk membahas secara teknis dan persiapan langkah-langkah yang akan dilakukan.
Zaidi mengatakan, pemberangkatan kloter pertama pada 4 Juni. H-1 jamaah sudah masuk ke Asrama haji. Dilihat dari selang waktu itu diakuinya sangat mepet namun mau tidak mau persiapan yang lengkap harus dilakukan Kemenag NTB. Paska lebaran ini Kemenag akan tanpa gas. Seluruh barisan harus sudah disipakan
“Kepantiaan sudah, catering sudah turun dari pusat tinggal ditender aja. Baru kemudian kita akan menunggu Ibu Kabid pulang untuk rapat konsolidasi dengan Pemprov KKP, Dikes pihak bandara dan lain lain,” paparnya.
“Setelah lebaran kemudian kita akan merapatkan barisan rapat teknis untuk pelaksanaan termauk juga manasik dan lain lain. Jadi memang akan non stop,” sambungnya.
Zaidi juga menjelaskan jamaah yang diberangkatkan itu maksimal usia 65 tahun. Mereka harus sudah mengikuti vaksin booster (ketiga).
“Rata-rata semua sudah siapkan diri. Kita juga sudah fasilitasi sejak tanggal 21 April Kemenag bekerjasama dengan PWNU Polda untuk menargetkan capaian vaksin booster di NTB. Alhamdulillah target terpenuhi dari 15 ribu yang diinginkan,” bebernya.
Sementara, Kabid Penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah Kemenag NTB, Eka Muftatiah enggan menjelaskan jatah kuota masing-masing kabupaten kota.
“Untuk NTB kita punya kuota provinsi bukan kuota perkabupaten kota ,” kata Eka.
Saat ini Kemenag masih melalukan finasliasi sesuai hasil verifikasi yang telah dilalukannya dan tentunya sesuai dengan yang dipersyaratkan.(jho)