MATARAM – Pemilu 14 Februari didepan mata. KPUD Mataram mengenalkan masyarakat cara mencoblos yang benar melalui kegiatan simulasi Pemungutan dan Penghitungan di TPS yang berlangsung di TPS 23 Kelurahan Pagutan Kecamatan Mataram kemarin.
“Simulasi ini bertujuan untuk menyegarkan tugas KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara). KPPS ini sudah di Bimtek sebelumnya,” ungkap Ketua KPUD Kota Mataram, Husni Abidin.
TPS 23 terdiri dari 262 DPT. Masyarakat yang terdaftar di DPT tersebut diundang KPUD untuk mencoblos dengan benar supaya tidak salah. Masyarakat nanti akan mencoblos lima jenis kertas suara, warna hijau untuk DPRD Kota Mataram, Warna Biru untuk DPRD Provinsi, Warna Kuning untuk DPR RI, warna Merah untuk DPD RI dan warna abu-abu untuk Presiden dan Wakil Presiden.
“Kami ingin melihat bagaimana pelaksanaan di Hari H,” katanya.
Husni menjelaskan secara regulasi luas TPS 10 x 8 M. Namun jika tidak memungkinkan bisa menyesuaikan dengan tempat yang mencukupi. Hal yang dipastikan akses pemilih penyandang disabilitas.
“Simulasi ini juga sudah disiapkan bagi pemilih disabilitas,” katanya.
Husni mengingatkan datang ke TPS agar membawa surat panggilan dan E KTP. Antinya petugas KPPS akan mencocokkan data pemilih yang bersangkutan dengan data yang ada di DPT.
Dijelaskannya, kategori DPT yaitu DPT, DPTb (tambahan) dan DPk (Khusus).
“Sepruuh pemilih diharapkan bisa hadir hari ini. Mudah-mudahan sedikit ada gambaran untuk pelaksanan hari H,” ungkapnya.
Divisi Teknis KPU NTB, Zuriati mengatakan simulasi ini berlangsung di seluruh kabupaten kota di NTB dengan jadwal yang berbeda-beda. Hal tersebut sesuai arahan KPU RI.
“Paling lambat bulan Januari surah harus tuntas,” terangnya.
Simulasi tersebut dihajatkan untuk mengenalkan alat bantu baru dalam pelaksanaan rekapitulasi yang dikebal SIREKAP (Sistem Informasi Rekapitulasi suara). Ini alat bantu utama yang akan memudahkan kerja KPPS dan saksi yang hadir di TPS.
Pengalaman Pemilu 2019 lalu, penyelesaian Rekapitulasi tidak ada yang sampai waktu Subuh sejak melainkan hingga pagi hari lagi. Hal itu karena salinan Ada salinan yang dibuat untuk di umumkan di TPS, di PPS lalu ada salinan yang akab diberikan ke KPU Kabupaten Kota lalu ke PTPS belum lagi salinan rekap untuk Saksi. Salinan rekap juga ada yang masuk didalam kotak untuk direkap ditingkat atas. Kalau tiga Capres maka dibuat 8 rangkap belum lagi DPD 22 rangkap. Lalu hasil Pemilu DPRD Kabupaten Kota, Provinsi dan DPR RI sebanyak 23 rangkap 23 masing-masing level.
“Ini lah salah satu sebabnya 2019 banyak kelelahan,” katanya.
Oleh karena itu kpu mencoba meneteapka SIREKAP. Di TPS nanti hanya akan ada C hasil dalam bentuk plano (dulu C rekap).
Lalu salinan C hasil hanya satu salinan model kertas A4.
“C salinan model A4 itu lah yang kemudian digandakan,” jelasnya.
Nantinya peserta Pemilu akan punya dua dokumen yaitu jenis digital melalui SIREKAP dan model Salinan A4 berbentuk fisik.
“Yang jelas betul-betul dipastikan apa yang didapatkan di salinan sebelum ditandatangani,” ungkapnya.
Asisten 1 Setda Kota Mataram, Lalu Martawang mengimbau jaga persatuan dan kesatuan.
“Pemilu sarana integrasi bangsa.
Jangan terpecah. Pilihan boleh berbeda tapi jangan terpecah. Perbedaan itu satukan diri kita,” pungkasnya. (jho)