PRAYA – Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) NTB akhirnya terbentuk. Pembentukan dilakukan tanggal 20 Februari 2022 dengan mendeklarasikan terbentuknya KOSTI. Agus Cahyono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KOSTI NTB.
Dimana, KOSTI dibentuk dalam rangka mensosialisasikan keberadaan KOSTI di NTB dan menjalin silaturrahim dengan komunitas onthel yang ada di Gumi Tastura.
Sementara itu, Minggu 6 Maret lalu sejumlah komunitas onthel dari Mataram dan Lombok Barat yakni, KOMA, GASELLO, GAOL, BATOK, ROM, GASPOL mengadakan silaturrahim dengan Onthelis di Praya yang tergabung dalam Komunitas Onthel Praya – Lombok (KOPRAL).
“Dengan terbentuknya KOSTI di NTB kami berharap nantinya ada dukungan dari seluruh keluarga besar onthelis dan pemerintah daerah guna mengembalikan budaya bersepeda dan melestarikan sepeda tua di NTB,” harap Ketua KOPRAL, Abdul Hakim.
Abdul Hakim juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan onthelis Lombok yang telah berkenan bersilaturrahim. Hakim juga mengatakan kegiatan ini dimaksudkan juga untuk mengajak masyarakat gemar berolahraga sepeda khususnya sepeda onthel. Sepeda onthel saat ini mulai banyak diburu masyarakat.
“Selain antik, sepeda ini juga memiliki kesan tersendiri dibanding sepeda lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, dengan semakin banyaknya komunitas sepeda onthel ini berhasil menjadikan magnet baru. Sepeda onthel kini mulai banyak dicari orang, tidak main-main kalangan pejabat pun ikut tertarik.
“Sulit dan mahal sekarang harga sepeda onthel. Kemarin saya jual sepeda onthel saya harganya 700 ribu, itu pun saya nyesel jual karena di tempat lain sampain jutaan harganya,” ungkap Andar warga Prapen yang pernah memiliki sepeda onthel.
Andar menuturkan, lain lagi harga sepeda onthel yang masih lengkap asesorinya. Missal, masih ada lampu, kring atau bel model lama belum lagi kalau ada tempat boncengnya.”Pokoknya mahal harganya second sekarang,” ceritanya.(red)