LOBAR—Peningkatan kelas status RSUD Tripat Gerung dari tipe C ke B beberapa waktu lalu nampaknya belum juga dibarengi dengan pelayanan yang baik. Pasalnya Komisi IV DPRD Lombok Barat (Lobar) masih menemukan kurang bagusnya manajemen pelayanan pada rumah sakit plat merah milik Pemkab Lobar itu. Terutama pada pelayanan parkir kendaraan. Hal itu menjadi temuan langsung dewan Giri Menang saat turun melakukan inspeksi mendadak (Sidak), Jumat (20/5).
Kalangan dewan yang dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Lobar, Lalu Irwan didampingi Sekretaris Komisi H Suherman dan dua anggota Komisi Lalu Zulfikar Ali dan Ust. Ahyar Rosidi menilai pengelolaan parkir rumah sakit itu amburadul. Hal itu disampaikan langsung kepada Plt. Dirut RSUD Tripat Gerung, Atmayadi dan jajarannya saat sidak itu.
“Kami Komisi IV ingin melihat kesiapan rumah sakit yang sudah naik kelas dari tipe C ke B. Tapi dari pengelihatan ada beberapa hal yang masih sangat mengganggu pikirannya terutama ketika masuk di wilayah rumah sakit,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Lobar, L Irwan.
Sepengetahuannya, pengelolaan parkir di RSUD Tripat sudah bekerjasama dengan pihak ketiga dan menggunakan sistem perparkiran yang biasa digunakan rumah sakit besar. Namun nyatanya pihaknya masih disambut oleh petugas parkir yang menggunakan cara manual.
“Dari pengakuan petugas parkir, cara manual itu sudah berjalan sejak 3 sampai 4 bulan lamanya. Padahal kan sudah bekerjasama dengan pihak ketiga,” herannya.
Politisi Gerindra itu lantas mendorong pihak RSUD Tripat untuk mengambil langkah tegas terhadap pihak ketiga selaku pengelola parkir. Sebab jika dirasa tidak mampu, pengelolaan parkir itu lebih baik dikelola sendiri pihak RSUD. Terlebih dengan sistem BLUD, kenapa tidak bentuk koperasi dan mengelola parkir dan lain-lainnya. “Kami meminta pihak RSUD Tripat untuk mengevaluasi kontrak pihak ketiga yang mengelola parkir,” imbuhnya.
Tak hanya itu pelayanan kesehatan juga masih menjadi catatan yang disampaikan pihak Komisi IV kepada pengelola RSUD. Lalu Irwan kembali mengatakan bahwa memang sudah sangat lama pelayanan di RSUD Tripat Gerung ini menjadi sorotan masyarakat dan pihaknya di DPRD Lobar. Untuk itu, setelah naik kelas ke tipe B, pihak RSUD Tripat harus memperbaiki sistem pelayanan. “Gedung yang sangat megah, dan tipe sudah naik, pelayanan harus diperbaiki,” kritiknya.
Selain itu, dewan juga meminta agar pihak RSUD Tripat untuk membuka kembali ruang rawat kelas 3 di rumah sakit itu yang sebelumnya dipergunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Selain itu, dia juga meminta agar ada penambahan poli bagi pasien. Hal itu agar tidak terjadi penumpukan, mengingat adanya penambahan jumlah dokter spesialis yang ada.
Apa yang disampaikan Lalu Irwan kemudian dipertegas oleh Ahyar Rosyidi. Menurut politisi PKS itu, system perparkiran ini sangat penting untuk dikelola dengan baik. Karena pelayanan parkir menjadi kesan pertama begitu masyarakat masuk ke wilayah RSUD Tripat. “Ini penting, karena ini pandangan pertama, jangan sampai mengurangi minat orang untuk masuk,” katanya.
Teguran dan masukan terkait parkir tersebut lantas dijawab Plt. Dirut RSUD Tripat, Atmayadi. Menurut dia, ada kendala yang saat ini dihadapi pihak pengelola parkir. “Kita pun memberikan peringatan, namun tetap sampai saat ini belum clear. Bahkan beberapa waktu lalu pimpinan dari perusahaan yang datang dan berjanji akan segera memperbaiki,” ujarnya meluruskan.
Terkait pelayanan, Kabid Pelayanan RSUD Tripat Gerung, Drg. Merwani Setyaningsih mengakui jika hal itu sudah menjadi persoalan lama. Namun sejauh ini pihaknya terus melakukan perbaikan, terlebih saat ini RSUD tersebut sudah naik kelas ke tipe B. “Saat ini dengan naik ke tipe B, maka pelayanan akan dilengkapi. Harapannya, RSUD ini bisa menerapkan one stop service, sehingga tidak mesti harus pasien dirujuk ke RSUD Propinsi NTB,” ungkapnya.
Sejauh ini setelah naik kelas ke tipe B, RSUD Tripat telah memiliki beberapa dokter spesialis tambahan seperti spesialis jantung, spesialis paru, spesialis bedah, spesialis jiwa, spesialis penyakit dalam, spesialis rehab medik serta dokter spesialis bedah mulut. “Dengan adanya penambahan dokter spesialis, mudahan pelayanan bisa lebih dimaksimalkan. Apalagi saat ini kondisi ruangan sudah mulai full,” jelasnya mengakhiri. (win)