KORBAN : Melinda, warga Dusun Lunggu Desa Pesanggrahan, menjadi korban keganasan kawasan kera hitam di atas jembatan perbatasan Desa Perian dan Desa Pesanggrahan, kemarin.(IST/RADAR MANDALIKA)

LOTIM – Lutung atau kera hitam kembali makan korban di jembatan sungai perbatasan antara Desa Pesanggrahan dan Desa Perian Kecamatan Montong Gading Lombok Timur (Lotim). Korban kera hitam kali ini adalah Melinda, 21 tahun, asal Dusun Lunggu Desa Pesanggrahan Kecamatan Montong Gadung Lotim, sekitar pukul 11.00 Wita, kemarin.

Korban menderita tiga luka robek cukup serius pada bagian betis sebelah kiri, sehingga korban mendapat 21 jahitan. Ia merupakan korban keganasan monyet yang ketujuh, sejak dari bulan Februari lalu, memakan enam orang korban.

Ketika itu korban melintas dari arah Dusun Bangle mengendarai sepeda motor, membonceng anaknya yang masih berusia 4 tahun hendak menuju Desa Perian. Ketika hendak melintasi jembatan, tepatnya korban di tanjakan melihat gerombolan kera hitam sudah berkumpul di tengah-tengah jalan raya. Begitu korban memutar balik kendaraan demi menyamatkan anaknya, kawanan kera ini langsung menyerang dan melukai kaki korban.

Korban pun teriak meminta tolong, sampai warga datang berhamburan. Namun selesai memangsa warga, kawanan kera ini langsung berlari ke dalam hutan. Namun pada saat penyerangan itu, anak yang dibonceng korban tidak menjadi sasaran keganasan kera tersebut.

Dengan luka yang diderita itu, korban langsung dibawa ke Puskesmas Montong Gading, untuk mendapatkan perawatan medis. Korban pun mendapatkan 21 jahitan.

“Korban secara medis sudah ditangani. Kami tidak menduga, setelah hampir satu bulan warga kami yang melintas di jalur itu tidak pernah diganggu lagi,” kata IPTU Pathul Munir, Kapolsek Montong Gading.

Disebutkan, awal Februari lalu bersama Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, Kesatuan Pengamanan Hutan (KPH) Rinjani Timur dan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), pernah memasang perangkap di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut. Namun selama beberapa pekan sejak dipasang, tidak ada satu pun kera yang masuk dalam perangkap tersebut.

Karena jika dilihat dari setiap kejadian sejak Februari lalu ketika melakukan penyerangan terhadap warga, kawanan kera ini baru memunculkan diri kembali jarak satu sampai dua minggu. “Karena kembali memakan korban, koordinasi akan tetap kami lakukan dengan instansi terkait untuk mencari solusi, guna menghindari lebih banyak korban lagi,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang akan melintasi jalur itu, agar tetap berhati-hati. Bila perlu sebelum turun dari tanjakan untuk melintasi jambatan, baiknya berhenti sejenak untuk melihat situasi.

“Kami segera memasang spanduk imbauan, agar masyarakat lebih berhati-hati melintasi jembatan perbatasan kedua desa itu,” ujarnya. (fa’i/r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 683

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *