PRAYA – Suasana mendadak memanas di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut. Hal ini dipicu atas beredarnya potongan video yang menyebutkan adanya makam tain basong (kotoran anjing, red) di Desa Pengembur. Warga pun spontan marah dan memutuskan akan melaporkan kasus ini ke Mapolda NTB Senin (hari ini, red).
Diketahui potongan video itu diposting di akun Facebook milik Bunga Keladi, Sabtu (5/1/22). Yang paling keras keberatan atas isi video itu warga Dusun Kenau Desa Pengembur. Dimana, dalam video itu menunjukkan adanya makam yang berada di Puncak Gunung Kenau Desa Pengembur dan dikatakan sebagai makam tain basong. Dalam video disebutkan lokasi makam di Dusun Kenau. Pada akun itu dituliskan ‘makam viral tain acong ditemukan, Alhamdulillah telah ditemukan makam keramat yang menjadi viral dan menimbulkan kegaduhan di Lombok beberapa bulan belakangan ini akibat potongan video Ustadz Mizan yang viral. Dilanjutkan dalam postingannya, semoga setelah ditemukannya makam keramat ini dapat mengakhiri segala kegaduhan yang terjadi di Lombok ini agar guru kami Ustadz Mizan Qudsiyah Lc, MA dapat memberikan tausiyah kembali’.
Sementara terbaru, dalam video warga Dusun Kenau Desa Pengembur yang dibupload akun Facebook Sasak Tulen, Minggu (6/1/22). Warga Dusun Kenau Desa Pengembur merasa keberatan, sebab makam tersebut merupakan makam leluhur yang dijaga dan dirawat.
Pada video yang beredar hadir orang yang sebagai Penunjuk Jalan, mamiq Kenek yang mengantarkan orang pembuat video tersebut namun ia hanya diajak dan diminta menunjukkan jalan menuju makam, tidak tahu apa maksudnya. Sehingga sesampainya di lokasi sangat berbeda tujuannya ke kuburan tersebut dan dia merasa keberatan, terlebih dengan penyebutan makam kotoran anjing.
Wartawan radarmandalika.id yang mengkonfirmasi warga Dusun Kenau, Sukar membenarkan adanya makam di atas Gunung Kenau, namun makam tersebut bukanlah makam tain acong.
“Kita besok pagi (hari ini, red) akan melaporkan kasus ini ke Polda, malam ini (tadi malam, red) kita rapat dengan masyarakat sekitar 6 mobil akan berangkat ke Polda,” ungkapnya saat dikonfirmasi.
Sukar selaku masyarakat menolak dan mengecam semua itu. Dimana pada intinya makam tersebut merupakan makam leluhurnya di Dusun Kenau Desa Pengembur.
Katanya, adapun perekaman video pelecehan nama makam tersebut Jumat (4/1/22) tanpa permisi dan langsung naik ke atas bukit bersama warga dusun sebelah. Namun dari pihak masyarakat penunjuk jalan tersebut sudah mendatangi pihaknya untuk meminta maaf dan melakukan klarifikasi.
“Pengakuan masyarakat yang menemani naik ke makam untuk ziarah saja. Namun saat sampai di atas bukit beda ceritanya,” ujarnya.
Warga menyebutkan yang membuat video diduga kelompok wahabi atau salafi dan lainnya. Dia bersama masyarakat, kepala Dusun, tokoh Adat dan agama membuat video klarifikasi kemarin, namun hanya diam dan menyatakan akan berziarah makam saja. Baik dari pagi harinya hingga sore.
“Kami warga Kenau, bahwa kuburan tersebut merupakan makam leluhur kami di Kenau, yakni nenek moyang tetuah kami di Kenau,” tegasnya.
Terpisah, Kadus Kenau, Syakban yang dikonfirmasi mengaku sudah melakukan klarifikasi melalui video di kuburan yang dikatakan dengan kuburan yang melecehkan tersebut. Pihaknya lansung bersama, Kepala Dusun, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pengembur dan beberapa tokoh lainnya.
“Artinya itu tidak benar seperti yang di tudingan. Besok kami mau melapor ke Polda. Kami keberatan terhadap video itu,” tegasnya lagi.
Kapolsek Pujut, IPTU Derpin yang dikonfirmasi wartawan Radarmandalika.id mengaku tidak mengetahui persoalan tersebut. “Mohon waktu bang, belum dapat info ini, baru selesai rapat di Ilira menyangkut harkamtibmas, mohon waktu ya,” jawabnya singkat.(tim)
[…] radarmandalika.id, warga Dusun Kenauh, Sukar membenarkan adanya makam di atas Gunung Kenauh, namun makam tersebut […]