IST/RADAR MANDALIKA SANDAR: Sejumlah penumpang MV Albatros yang turun dari kapal setelah selesai melakukan pemeriksaan dari KKP Mataram di Pelabuhan Gili Mas Lembar, kemarin.

LOBAR-Kebijakan Gubernur Provinsi NTB yang tidak membatasi masuknya wisatawan asing ke wilayahnya. Seperti kedatangan kapal pesiar MV Albatros yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas Lembar, kemarin diprotes dan mengundang kecemasan warga.

“Kami tidak setuju, kami takut virus korona masuk ke daerah kami,” kata Subhan warga Lombok Barat.

Selain itu, di pengajian usai salat magrib di Masjid Agung Lombok Tengah, kebijakan gubernur juga dipersoalkan pemimpin pengajian malam. Gubernur dituding lebih memikirkan uang dari pada rasa cemas warganya.

“Daerah lain menolak, kok kita menerima iya. Memang uang lebih penting,” katanya.

Sementara, kapal pesiar berbendera Bahamas itu membawa 344 wisatawan dan 317 crew. Kapal ini datang dari Pelabuhan Benoa Bali dengan tujuan selanjutnya Probolinggo dan Semarang.

Meski demikian, pemeriksaan ketat tetap diberlakukan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Mataram bersama otoritas pelabuhan yang bertugas di kawasan itu. Sebelum bersandar, para wisatawan dan crew kapal melaksankan serangkaian pemeriksaan. Agar memastikan tidak ada penderita corona yang masuk di NTB. Tentunya sesuai standar keamanan pencegahan potensi penyebaran Covid-19 itu. Terlebih lagi masyarakat masih resah dengan wabah yang sudah banyak menelan korban jiwa di sejumlah negara itu. Setelah ada pernyataan sehat dari tim KKP. Maka Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar baru memberikan izin bersandar bagi kapal tersebut.

“Setelah diperiksa tadi kemudian dicek semua, kami simpulkan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir. Buktinya kami semua di sini tidak ada pakai masker. Petugas kesehatan tadi bilang sudah clear, tidak ada masalah, dan tidak ada potensi,” jelas Kepala KKP Kelas II Mataram, I Wayan Diantika selepas pemeriksaan.

Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan terhadap para wisatawan yang turun dari kapal. Sebab Sebagian wisatwan itu berencana pergi ke tempat wisata di kawasan Lombok.

“Tetap sama-sama kita pantau baik oleh tim Dikes (Dinas Kesehatan) NT dan kabupaten. Kalaupun ada apa-apa kami tetap berkordinasi dengan sistem jaringan yang ada,” pungkasnya.

Sementara itu pihak Pemerintah Provinsi NTB juga tetap melakukan pengawasan kapal pesiar yang masuk. Melalui Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windya mengaku pihaknya bersama pihak KKP dan Otoritas Pelabuhan sudah masuk langsung ke kapal pesiar itu. Setelah pihak KKP menyatakan kapal dan penumpang di kapal itu bebas corona.

“Saya di sana bertemu dengan captain, penumpang dan crew. Saya ke sana tidak pakai masker, bukan gagah-gagahan, tapi kami pecaya hasil pemeriksaan dari KKP,” ungkapnya.

Menurutnya, pihak pengelola kapal memiliki prosedur memastikan penumpanganya sehat dan terbebas dari virus.  Bahkan setiap penumpang yang masuk dilakukan pemeriksaan menggunakan alat pengecek suhu.

“Di sana juga kita diberikan fasilitas untuk mencuci tangan,” jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan pemantauan bagi wisatawan yang turun dari kapal pesiar dan melakukan tour di Lombok tetap dilakukan. Baik dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar, Mawardi mengimbau masyarakat tidak terlalu panik. Namun tetap waspada dengan isu virus Corona.

Ia meminta masyarakat agar percaya dengan ketatnya prosedur yang diberlakukan pemerintah untuk wisatawan asing yang masuk.

“Jangan terlalu takut karena isu masuknya Corona di kapal pesiar ini. Karena tim dari KKP itu sudah siap dengan alat detektornya untuk mengidentifikasi virus. Selain itu kita juga mengacu di Bali. Di Bali itu ketat. Mereka (kapal pesiar) sebelumnya juga sudah diperiksa dan dijinkan bersandar. Itu acuan kita juga,” terang Mawardi.

Hal senada disampaikan GM Pelindo III Cabang Lembar, H Baharuddin. Ia optimis dengan ketatnya pemeriksaan yang dilakukan bisa memberikan keamanan bagi NTB. Menurutnya masih ada beberapa kapal pesiar lagi yang akan datang pada Maret ini.

“Rencannya ada enam, sampai nanti tanggal 25 Maret. Kita doakan semuanya bisa lolos (terbebas corona),” ucapnya.

Sedangkan ditahun ini direncanakan sekitar 21 kapal pesiar yang datang. Kemungkinan jumlah itu bisa saja bertambah.

“Karena ada yang diluar schedule juga yang datang seperti ini (MV Albatros). Atas koordinasi dari KSO dan stasiun terkait di Lombok, kapal ini bisa sandar di Gili Mas, karena standar kita,” pungkasnya. (win)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *